
dok: Ilustrasi HP dan Anak-anak | TechliciousDokter spesialis mata di RS Mata Cicendo Bandung, Feti Karfiati Memed menjelaskan terkait penggunaan gawai pada anak dan remaja yang terlalu sering bisa berdampak kepada kesehatan mata. Apalagi sebelum masa pandemi ini, pun anak-anak dan remaja sudah mengenal gawai dengan baik.
Dan tanpa disadari dampaknya terhadap anak-anak jadi berisiko mengalami Computer Vision Syndrome.
“Studi menunjukkan, 36 hingga 92,2 persen anak usia 1 sudah terpapar dan berinteraksi dengan perangkat seluler. Kemudian, penelitian di Inggris menunjukkan 51 persen bayi umur enam hingga 11 bulan rutin menggunakan gawai layar sentuh,” kata Feti beberapa waktu lalu seperti dilansir dari merdeka.com
Selain computer vision syndrome, penggunaan gawai yang berlebihan juga dapat memicu efek jangka panjang terhadap kesehatan mata.
Efek jangka panjang itu berupa mata minus dan degenerasi makula. Dengan mata minus, anak jadi harus berkacamata atau mengalami penambahan minus yang cepat bagi yang sudah berkacamata.
Sedang, degenerasi makula terjadi ketika bagian retina yang paling peka terhadap cahaya menjadi mudah rusak diduga akibat paparan sinar biru berlebihan.
“Mata anak masih tumbuh dan berkembang sampai usia 18. Kesehatan mata anak perlu dijaga karena kelainan pada masa perkembangan mata akan berpengaruh seumur hidup,” kata Feti.