KKP Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia, Selamatkan Potensi Kerugian Rp19,9 Miliar
Presiden Zelensky. (Twitter/@ZelenskyyUa)

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan menghadiri pertemuan di Istanbul, Turki pada Hari Senin yang diusulkan oleh Rusia.

"Saya menguraikan posisi (Ukraina) menjelang pertemuan di Istanbul pada Hari Senin," tulis Presiden Zelensky di Telegram pada Hari Minggu setelah bertemu dengan para pejabatnya, dikutip dari Reuters 1 Juni.

Presiden Zelensky juga mengatakan, delegasi Ukraina akan kembali dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov.

Lebih jauh Presiden Zelensky mencantumkan posisi Ukraina untuk perundingan tersebut sebagai gencatan senjata yang lengkap dan tanpa syarat, pembebasan tahanan, dan pemulangan anak-anak yang diculik.

"Dan, untuk membangun perdamaian yang dapat diandalkan dan abadi serta menjamin keamanan, untuk mempersiapkan pertemuan di tingkat tertinggi," tandasnya.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Rusia mengusulkan untuk menggelar putaran pembicaraan langsung berikutnya dengan Ukraina di Istanbul pada 2 Juni, gua mencapai penyelesaian perdamaian yang berkelanjutan.

"Kami berharap bahwa semua orang yang dengan tulus, dan bukan hanya dalam kata-kata, tertarik pada keberhasilan proses perdamaian akan mendukung diadakannya putaran baru negosiasi langsung Rusia-Ukraina di Istanbul," kata Menlu Lavrov dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, Rusia-Ukraina menggelar pembicaraan langsung pada 16 Mei, pertama kalinya sejak perundingan langsung terakhir digelar di Belarusia dan Turki pada tahun 2022. Namun, pertemuan itu gagal menyepakati kesepakatan gencatan senjata.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Hari Jumat mengharapkan Rusia dan Ukraina untuk membahas gencatan senjata pada pekan ini di Istanbul, memuji peran Amrerika Serikat dalam memediasi pembicaraan tersebut.

Peskov mengatakan delegasi Rusia akan melakukan perjalanan ke Istanbul dan akan siap untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina pada Senin pagi.

"Saat ini, semua orang fokus pada negosiasi langsung Rusia-Ukraina. Daftar syarat untuk gencatan senjata sementara sedang dikembangkan," kata Peskov kepada wartawan, mengatakan rincian memorandum tersebut tidak akan dipublikasikan.