Modus melakukan repacking minyak goreng curah menjadi minyak goreng kemasan, mulai terendus.
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto. (Foto: Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Ini dimungkinkan karena marjin atau disparitas antara minyak goreng curah dengan minyak goreng kemasan cukup besar. Dimana selisih harga sekitar dua kali lipat,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto, Selasa (29/3).
Karena itu, dia minta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meningkatkan pengawasan. Hal itu agar penyimpangan minyak goreng curah tidak terjadi. Sebab berdasarkan data Kementerian Perindustrian, terdapat 166 perusahaan repacking minyak goreng secara nasional.
“Dimana Tim Pengawas Minyak Goreng Curah yang harusnya segera dibentuk dan diumumkan Menperin? Pemerintah harus sigap mengerahkan energi untuk mengawasi distribusi minyak goreng curah,” ujarnya.
Hal itu untuk memastikan tidak ada kebocoran minyak goreng curah bersubsidi ke tangan-tangan yang tidak berhak. Pemerintah juga jangan sampai kalah lagi dengan mafia atau pengusaha minyak goreng nakal.
“Yakni dengan kembali menaikan harga eceran tertinggi (HET) atau melepas minyak goreng curah kepada mekanisme pasar. Apalagi, janji Menperin untuk menstabilkan harga minyak goreng curah sampai akhir Maret 2022, belum teralisasi,” tandasnya.
Tinggi
Buktinya, hingga hari ini harga minyak goreng curah di berbagai daerah masih tinggi di atas HET. Sampai akhir bulan Maret ini, kondisi ketersediaan minyak goreng di pasaran masih langka dan harganya dilaporkan menembus Rp 22 ribu per liter.
“Padahal HET yang ditetapkan pemerintah sejak dua minggu lalu sebesar Rp 14 ribu per liter. Sementara sebelumnya Menperin berjanji di akhir bulan Maret ini persoalan minyak goreng curah sudah dapat ditangani,” tegasnya.
Karenanya dia mendesak Menperin untuk tidak berteori, namun memastikan. Bahwa produksi minyak goreng curah benar-benar mengalir lancar dari produsen sampai ke tangan masyarakat.
“Secara hitung-hitungan di atas kertas, memang produksi minyak goreng curah diperkirakan cukup. Namun coba lihat praktik di lapangan. Apakah distribusi minyak goreng ini sudah sesuai dengan yang diharapkan,” tukasnya.