Menkes: Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi Kedua pada Perempuan di Indonesia

Program perluasan imunisasi HPV penting dilakukan, karena kanker serviks atau kanker leher rahim telah menjadi penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker yang ada.

Menkes: Kanker Serviks Penyebab Kematian Tertinggi Kedua pada Perempuan di Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (foto: setkab.go.id)

Wowsiap.com - Program perluasan imunisasi HPV penting dilakukan, karena kanker serviks atau kanker leher rahim telah menjadi penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia dengan jumlah 36.633 kasus atau 9,2 persen dari total kasus kanker yang ada.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam acara peringatan hari kanker sedunia secara virtual, hari ini.

Budi menyebutkan, tingginya kematian akibat kanker serviks disebabkan karena rendahnya deteksi dini.

“Saat ini, kejadian dan kematian akibat kanker leher rahim dapat dicegah di antaranya dengan imunisasi HPV serta deteksi ini,” jelas Budi.

Budi mengatakan bahwa saat ini pemerintah berkomitmen untuk melakukan perluasan program demonstrasi imunisasi HPV sebagai bukti konkret terhadap percepatan eliminasi kanker serviks pada tahun 2030.

“Berdasarkan rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional tahun 2016 tentang vaksin HPV ini, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan program demonstrasi imunisasi HPV sejak 2016, dan di tahun 2020 hingga 2024 akan dilaksanakan demonstrasi pemberian imunisasi HPV di sembilan provinsi percontohan,” ujar Budi dalam video sambutannya di sebuah webinar Hari Kanker Sedunia, Jumat (4/2/2022).

Dengan upaya itu, tambah Iqbal, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks menjadi 4 kasus per 100.000 penduduk per tahun pada 2030.

Koordinator Substansi Imunisasi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Iqbal Djakaria menambahkan, pemberian imunisasi tersebut dilaksanakan dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan memberikan vaksin kepada siswa perempuan kelas lima Sekolah Dasar (SD) untuk dosis pertama dan kelas enam untuk dosis kedua.

Sedangkan untuk menjangkau sasaran di luar sekolah, Iqbal mengatakan imunisasi dapat dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. “Imunisasi juga dapat dilaksanakan di tempat anak-anak yang tidak bersekolah itu berada, bisa di rumah singgah, panti asuhan, yayasan, dan lain sebagainya,” kata Iqbal.

“Kami juga sampaikan bahwa vaksin HPV juga sudah tersedia dan digunakan oleh teman-teman di fasilitas kesehatan swasta,” imbuhnya.

Iqbal mengatakan bahwa di tahun 2022, perluasan introduksi vaksin HPV akan dilakukan di 131 kabupaten dan kota dengan jumlah sasaran 889.813 anak, lalu dilanjutkan pada 2023 di 131 kabupaten dan kota dengan jumlah sasaran 1.433.581 anak. “Insya Allah nanti di tahun 2024 akan mencakup seluruh wilayah di Indonesia,” tutur Iqbal.

menkes vaksin HPV Kemenkes kanker serviks kanker leher rahim