Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan kepada warga Jawa Timur mewaspadai lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD).
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Biro Protokol, Humas dan Media DPD RI)
“Kasus ini jangan dianggap sepele. Angka tersebut cukup tinggi dan perlu diwaspadai. Apalagi kondisi saat ini banyak kejadian banjir atau genangan air, yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebab DBD,” katanya.
Meskipun pemerintah sedang fokus pada penanganan virus Corona varian Omicron, kata dia, tetapi ancaman DBD tidak boleh dikesampingkan. Oleh karena itu, selain tetap menjaga protokol kesehatan untuk antisipasi Omicron, masyarakat pun wajib benar-benar menjaga kebersihan agar nyamuk tidak berkembang biak.
“Langkah preventif jauh lebih efektif dalam penanganan DBD. Selain itu, lebih dimassifkan edukasi ke masyarakat terkait 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas,” ujarnya.
Dia menambahkan, peran masyarakat sangat utama dalam mencegah berkembangnya DBD. Kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting. Perlu juga memaksimalkan pengasapan atau fogging untuk membunuh nyamuk dewasa.
“Tidak hanya di sekitar lokasi yang sudah terkena kasus DBD, tetapi juga daerah lainnya. Kemudian, penggunaan abate juga perlu guna membunuh jentik-jentik nyamuk. Tidak kalah penting, masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan laboratorium jika mendapati keluarga atau tetangga mengalami kasus demam lebih dari tiga hari,” tandasnya.
Hal itu mengingat perubahan kondisi klinis pasien DBD sangat cepat. Sebab jika didiamkan saja akan fatal.