Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad mewanti-wanti Menkeu Sri Mulyani dampak dari krisis politik dan ekonomi Sri Lanka terhadap Indonesia.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
"Sejak awal saya termasuk yang melihat krisis ekonomi di Sri Lanka akan diikuti krisis politik. Dan saat ini terjadi."
"Kalau dilihat dari segi perdagangan, krisis Sri Lanka secara langsung memang tidak memiliki efek besar ke Indonesia. Karena kontribusi baik untuk ekspor maupun impor, tidak mengganggu baik neraca perdagangan maupun cadangan devisa negara."
"Ekspor Indonesia ke Sri Lanka sekitar 0,16% dari total ekspor Indonesia pada tahun 2021. Impor kita dari Sri Lanka juga sekitar 0,03% dari total impor Indonesia pada tahun 2021."
"Meski tidak ada dampak langsung, tetap ada risiko dampak tidak langsung yang perlu diwaspadai. Yaitu meluasnya krisis ke negara lain. Apalagi tanda-tanda kebangkrutan ekonomi Sri Lanka ditunjukkan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Dan ini sedang terjadi juga di Indonesia."
"Siapa yang mengira, meski di tahun 1996 pertumbuhan ekonomi Indonesia 8%, tapi satu tahun berikutnya, 1997, Indonesia dihantam krisis cadangan devisa dan valuta."
"Jika tidak ada pemulihan di Sri Lanka, potensi meluasnya krisis ekonomi baik di Asia maupun kawasan lainnya semakin besar. Risiko tidak langsung ini, perlu diantisipasi Menkeu Sri Mulyani. Sebab jika terjadi, dampaknya akan sangat besar."