Wibawa Moral Mahasiswa Indonesia Berbeda dengan Mahasiswa di Negara Lain

Mahasiswa Indonesia selalu hadir dalam persimpangan sejarah politik yang sangat rumit.

Wibawa Moral Mahasiswa Indonesia Berbeda dengan Mahasiswa di Negara Lain

Tangkapan layar diskusi Gelora Talk bertema Mengukur Nafas Gerakan Mahasiswa, Rabu (20/4). (Andri)

Wowsiap.com – Mahasiswa Indonesia selalu hadir dalam persimpangan sejarah politik yang sangat rumit. Sehingga membuat wibawa moral mahasiswa Indonesia, sangat berbeda dengan mahasiswa di negara lain.

“Kali ini, pintu masuknya adalah penolakan terhadap isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden,” kata Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia Anis Matta dalam diskusi Gelora Talk bertema Mengukur Nafas Gerakan Mahasiswa, Rabu (20/4).

Namun menurutnya, ada hal yang jauh lebih besar yang membuat mahasiswa turun ke jalan. Yaitu kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat. Dimana saat ini yang dialami adalah krisis ekonomi multidimensi yang sistemik dan akan berlangsung lama.

“Dimana diawali dengan pandemi Covid-19, kemudian disusul dengan krisis ekonomi dan krisis sosial. Selanjutnya, etape keempat yang sangat mungkin terjadi adalah krisis politik,” ujarnya.

Dikatakan, perang antara Rusia dengan Ukraina menciptakan ledakan inflasi di dunia. Karena bagaimanapun, Indonesia akan terkena dampak dari perang tersebut secara indirect. 

“Yakni adanya inflasi yang dipicu pertama kali oleh kenaikan harga energi. Yang secara otomatis juga akan berdampak pada harga pangan. Meski perang terjadi di tempat lain, namun pada akhirnya, dampaknya akan sampai ke Indonesia,” tandasnya.

Sejauh ini, kata dia, beberapa pemerintahan telah jatuh sejak perang terjadi. Misalnya, jatuhnya PM Pakistan Imran Khan dan gagal bayarnya Sri Lanka, yang akan terus berlanjut di belahan dunia yang lain.

“Perang Rusia – Ukraina melahirkan beberapa anomali. Pertanyaannya, apakah pemerintah memiliki instrumen untuk menahan naiknya harga-harga? Itu yang kita tidak lihat,” tegasnya. 

Lebih Dalam
Karenanya, krisis yang terjadi di Indonesia akan melahirkan krisis yang lebih dalam daripada yang diduga sebelumnya. Dalam kondisi inilah, gerakan mahasiswa muncul membunyikan alarm zaman.

Sementara pengamat politik Rocky Gerung menganggap, nafas gerakan mahasiswa masih akan panjang. Karena nafas utama gerakan mahasiswa adalah nafas rakyat.

“Selama masih tersambung dengan nafas rakyat, maka akan akan tersambung dengan nafas zaman. Selanjutnya, nafas zaman akan tersambung dan di-backup oleh alam semesta,” ucapnya.

Hal itu jelas berbeda dengan nafas kekuasan. Setengah menyindir, Rocky khawatir ventilator di seluruh negeri akan habis diborong. “Jangan-jangan, mereka semua sudah menggunakan ventilator karena memiliki komorbid,” imbuhnya.

Sementara, lanjutnya, gerakan mahasiswa tidak memiliki komorbid. Selain itu, sejarah selalu memanggil mahasiswa untuk datang pada saatnya. “Gerakan mahasiswa bukan tentatif dan sekedar variabel, melainkan faktor konstanta dalam gerakan sosial,” tukasnya.

 

mahasiswa krisis ekonomi inflasi sejarah