Masyarakat diminta tidak perlu khawatir, karena pemerintah menjamin kecukupan ketersedian stok dan pasokan bahan pokok.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kanan) saat melakukan pemantauan di Pasar Baru Bogor Suryakencana, Kota Bogor. (Biro humas Kemendag)
“Dan dijaga secara berkesinambungan. Sehingga dipastikan mencukupi untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2022/1443 H,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga usai melakukan pemantauan di Pasar Baru Bogor Suryakencana, Kota Bogor, Selasa (12/4) kemarin.
Menurutnya, saat ini pemerintah fokus untuk menjamin keberlangsungan suplai dan stok bahan pokok untuk masyarakat. Terkait kenaikan harga, dia mengakui ada beberapa komoditas bahan pokok yang naik.
“Namun masih dalam batas kewajaran. Karena ada peningkatan permintaan saat Ramadan. Namun, sejauh ini stok masih tersedia,” ujarnya.
Dia menambahkan, Kementerian Perdagangan telah berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Hal itu untuk memastikan kecukupan cadangan pangan pemerintah.
“Selain itu optimalisasi distribusi barang kebutuhan pokok melalui penugasan Bulog dan ID Food. Semoga masyarakat dapat khusyuk menjalankan ibadah puasa dan merayakan lebaran serta memenuhi kebutuhan pokok, dengan ketersediaan yang baik dan harga yang wajar,” tandasnya.
Pemantauan
Ditegaskan, beberapa langkah yang dilakukan Kemendag diantaranya adalah pemantauan harga melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP). Hal itu dalam rangka sistem peringatan dini (early warning system), penguatan sinergi dan koordinasi dengan seluruh instansi terkait.
“Kemudian kerja sama dengan pelaku usaha, pengawasan kelancaran distribusi dan pelaksanaan operasi pasar di berbagai wilayah. Dimana Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, saya dan seluruh jajaran Kemendag turun ke ke pasar.
Sementara, perkembangan harga sampai dengan H-20 Idul Fitri 2022 secara umum terpantau relatif stabil. Hal itu berdasar hasil pemantauan di pasar rakyat melalui SP2KP di 216 pasar yang tersebar di 90 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Harga beras terpantau stabil berada di kisaran Rp 10.500/kg untuk medium dan Rp 12.400/kg untuk premium. Beras diproyeksikan memiliki ketahanan stok sampai dengan 10,5 bulan mendatang.
Adapun harga gula berkisar Rp 14.600/kg atau naik 3,55 persen dibanding bulan lalu dan naik 12,31 persen jika dibandingkan periode Idul Fitri tahun lalu. Pemerintah telah merelaksasi harga acuan gula pasir di tingkat eceran menjadi Rp13.500/kg.
Sedangkan Ketua Komisi VI DPR RI M Sarmuji mengatakan, dari hasil pantauan diketahui bahwa harga bahan pokok stabil. Selain itu, pasokan ke pasar rakyat cukup, kecuali harga terigu yang naik.
“Jika pun ada, komoditas yang harganya sedikit lebih tinggi, sifatnya fluktuatif dan harganya masih dalam batas kewajaran dan dapat dijangkau. Diharapkan, kondisi ini akan terus terjadi sampai nanti usai tahun baru,” tukasnya.