Sebanyak 1.637.973.022 anomali trafik atau serangan siber (cyber attack), terjadi di seluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun 2021.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Bagian Pemberitaan MPR RI)
“Karena itu, pemerintah - dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika dan BSSN serta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri – diminta untuk mengevaluasi dan meningkatkan sistem keamanan siber di Indonesia,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Jumat (8/4).
Dia juga meminta Kominfo mempunyai data situs terbanyak dan tersering yang terkena serangan siber. Hal itu guna diketahui situs mana saja yang masih minim dalam keamanan siber.
“Sehingga didorong untuk meningkatkan sistem keamanannya. Dikarenakan saat ini banyak data-data penting bahkan rahasia, yang disimpan dalam bentuk digital di dunia siber,” ujarnya.
Karena itu, Kominfo bekerja sama dengan BSSN dan Kepolisian, diminta untuk menyelidiki dan mengungkap motif serangan siber tersebut. termasuk melakukan upaya pencegahan dan peningkatan sistem keamanan siber.
“Sehingga serangan siber dapat diatasi dan tidak terjadi kebocoran data. Kami meminta BSSN dan Kominfo terus memantau perkembangan dunia siber, terutama serangan siber yang terjadi di website dan server-server Indonesia,” tandasnya.
Hal itu guna mencegah penyerang atau hacker mengambil data-data pribadi masyarakat. Atau melakukan hack pada website atau server tersebut.