Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita diminta untuk tidak terlalu banyak berjanji soal pasokan dan harga minyak goreng curah.
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto. (Foto: Biro Pemberitaan DPR RI)
“Agar janji yang disampaikan, yaitu paling lambat tanggal 4 April, pasokan dan harga minyak goreng curah sudah terkendali dapat terwujud,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto, Jumat (1/4).
Menurutnya, Menperin sebelumnya juga berjanji bahwa akhir bulan Maret, soal minyak goreng sudah dapat dituntaskan. Namun sekarang berjanji lagi.
“Kalau kebanyakan janji, lalu apa bedanya Menperin dengan Menteri Perdagangan? Masyarakat jemu dengan janji-janji,” ujarnya.
Sebab saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah kinerja konkret di lapangan. Dan bukan hanya di atas kertas. Bahwa sekarang sudah lewat setengah bulan dari penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah per 16 Maret 2022.
“Namun di pasar, ketersediaan minyak goreng curah masih sedikit, kalau tidak mau dikatakan langka,” tandasnya. Selain itu, harganya masih jauh di atas HET.
Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo menemukan fakta-fakta tersebut saat mengecek harga di beberapa pasar di Jawa Tengah pada 30 Maret lalu. Dimana Presiden mendapat informasi langsung dari pedagang pasar tradisional, bahwa minyak goreng curah masih langka dan harganya di atas HET.
Berdasarkan data pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 31 Maret, harga rata-rata nasional minyak curah adalah seharga Rp 20 ribu per kg.
Di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing harga minyak goreng curah sebesar Rp 22.500; Rp 22.800; Rp 20.300 dan Rp 20.900 per kg. Angka ini masih jauh di atas HET yang sebesar Rp 15.500 per kg. “Artinya migor curah masih belum aman terkendali,” tegasnya.