Taman Bonsai di Desa Mandalika Ciamis

Pasangan suami istri bolak balik di sebuah halaman rumah.

Taman Bonsai di Desa Mandalika Ciamis

Pasangan suami istri di Davinci Jaya Gallery Bonsai & Art

Wowsiap.com - Pasangan suami istri bolak balik di sebuah halaman rumah. Dari kejauhan, mereka terlihat sedang bicara, kemudian melangkah pelan sambil melihat tanaman hias yang berjejer rapi. 

Di halaman rumah itu, puluhan jenis tanaman hias tertata sangat rapi. Pohon-pohon itu juga terlihat sangat indah di bawah sorot sinaran lampu.

Pasangan suami istri itu adalah Rustam dan Wiwi. Kedatangan mereka pada Sabtu (27/3/2022) malam, bermaksud sedang mencari Bonsai. Rumah yang mereka sambangi adalah Davinci Jaya Gallery Bonsai & Art, tempat puluhan jenis tanaman hias bonsai siap dijual. 

"Lihat-lihat dulu, kalau tertarik baru beli," kata Wiwi yang mengaku sengaja datang dari Jakarta ke Ciamis, tempat Davinci Jaya Gallery Bonsai & Art, ingin mencari Bonsai Anting Putih alias Anput. 

Rustam dan Wiwi mendatangi Davinci Jaya Gallery Bonsai & Art. Yang punya tempat itu namanya Davi Mochamad Gadavi. Lokasinya di
Jalan Raya Cikoneng, Desa Mandalika Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. 

Davi mengembangkan budi daya tanaman hias Bonsai. Pria yang pernah   belajar di Universitas Siliwangi Tasikmalaya jurusan Pertanian ini sudah puluhan tahun menggeluti dunia tanaman. 

Dan Davi mengaku sebenarnya tak terbesit dalam benaknya berbisnis dengan tanaman hias bonsai. Malah awalnya menyukai Sansivieta (antipolutan), dan berbinis dengan tanaman hias itu, hingga sekarang. 

Awal perkenalan dengan Bonsai, Davi bercerita, ketika dirinya berjumpa mendiang Ismail Saleh Jaksa Agung era 1981 sampai 1984.

"Ketemu beliau tahun 1993 jaman saya kuliah. Saya lihat ada bonsai di salah satu ruangnya. Beliau menegur saya yang lagi mengamati bonsai. Katanya kalau suka bonsai, temui saja Pak Gani Jemat, nanti saya kabari dia," kata Davi, Minggu (27/3/2022) di Davinci Jaya Gallery Bonsai & Art miliknya. 

Dari Gani Jemat itulah, Davi kemudian dikasih memo (surat ) agar mengikuti training bonsai di Cisarua kawasan. Puncak Bogor selama tiga bulan. 

"Selesai training, saya dikasih bonsai oleh Pak Gani. Bonsai Anggur Brasil alias Kupa Landak, alias Jaboticaba, langsung dari kebunnya di Puncak," ungkap suami dari Dewi Ratih. 

"Anggur Brasil menghasilkan buah. Sehingga bonsai tersebut sangat menarik. Itulah nilai plusnya," kata Davi. 

Hari demi hari pun berganti. Hingga tahun 2012, Davi akhirnya fokus menggeluti bonsai. Awalnya budi dayanya di Jakarta di kawasan Halim Perdanakusuma dan Depok. Karena terbatas lahan, akhirnya pindah ke Ciamis tahun 2016 hingga kini. 

Berkat ketekunan serta keterampilan yang dimiliki, dia menjadi pengusaha bonsai di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tempat usahanya pernah dikunjungi Nana Suryana Mahesa. Wakil Walikota Banjar periode 2018-2023 ini membeli bonsai Anting Putri. 

"Anting Putri itu bunganya wangi. Perawarannya sangat mudah. Sekarang sekarang ini harganya lagi  tinggi," kata pria berusia 48 tahun itu. 

Di halaman belakang rumahnya,   puluhan tanaman hias berbagai bentuk, jenis dan ukuran dipajang. 

"Sebenarnya bonsai itu banyak jenisnya," ungkap Davi. 

Namun di Davinci Jaya Gallery & Art
bonsai yang ada lebih dari 20 jenis. Contohnya, kata Davi, yaitu jenis keluarga fikus, yakni bonsai Amplas dan Beringin. Ada juga beringin thailand, sianci alias barbadosceri, asem, anput, juga lohansung. 

Bicara harga bonsai, menurut Davi, tak lepas dari kontes. Umumnya kontes yang menentukan bonsai harganya bombastis atau biasa-biasa saja hanya ratusan ribu rupiah. 

"Saat ikut kontes minimal dapat bendera merah, dan mendapat nominasi 10 besar, otomatis bonsai tersebut mahal harganya.Di kontes ada kelasnya, seperti kelas prospek, regional, madya, utama dan bintang. Dan kontes mengeluarkan sertifikat," ungkap Davi. 

Diceritakan Davi, mengikuti kontes bonsai adalah salah satu cara berdagang, selain menjualnya melalui media sosial dan online. 

Sekedar informasi, bonsai merupakan seni miniatur pengkerdilan pohon. Dan bonsai bukanlah tanaman yang secara genetik dikerdilkan. Dan merawat bonsai tidak memerlukan banyak biaya. 

"Yah itu tadi, seninya adalah membentuk bonsai. Ada yang jadi keranjingan bonsai, yang sebelumnya tak tahu tentang bonsai. Orang keranjingan karena bonsai menghadirkan keindahan," kata Davi.

Karena butuh waktu lama dan butuh usaha keras untuk membuatnya, itulah alasan mengapa bonsai bisa dibanderol dengan harga yang fantastis. 

Dalam sejarahnya, bonsai telah menjadi hobi bagi para Kaisar Jepang. 

"Bonsai sebenarnya dari Cina, terus dikembangkan oleh Jepang. Di Jepang bonsai itu hobinya Kaisar," kata Davi. 

Bonsai ciamis desa mandalika wakil walikota Banjar Anggur Brasil Ismail Saleh universitas siliwangi Davi Mochamad Gadavi Anting putih beringin thailand Sansivieta Gani jemat sianci barbadosceri asem lohansung Davinci jaya gallery bonsai & art