Pemerintah diminta konsisten dalam mengambil kebijakan terkait harga BBM dalam negeri.
Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto. (Foto: Biro Pemberitaan DPR RI)
“Sebab, masyarakat masih belum pulih benar karena diterpa pandemi Covid-19. Konsistensi ini penting, agar kebijakan pemerintah mudah dipahami dan mendapat dukungan publik,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto, Senin (28/3).
Contohnya adalah dengan harga Pertamax. Di awal-awal pandemi saat harga migas dunia anjlok pada titik terendah, pemerintah tidak menurunkan harga Pertamax.
“Namun sekarang saat harga migas naik, pemerintah segera mewacanakan untuk menaikan harga Pertamax. Ini kan tidak konsisten. Masyarakat pada posisi yang tidak diuntungkan,” ujarnya.
Sementara terkait BBM jenis Premium, dia minta pemerintah berhenti mengembangkan wacana bahwa mereka sudah tidak meminati lagi BBM Premium. Dan lebih memilih BBM jenis Pertalite yang ramah lingkungan.
“Yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Ketika datang BBM jenis Premium yang harganya lebih murah dibanding Pertalite, masyarakat antusias dan langsung menyerbu habis BBM jenis ini,” tandasnya.
Namun faktanya, Premium sangat terbatas untuk tidak dikatakan kosong di SPBU. Karena Pertamina tidak mendistribusikan Premium dengan baik. Padahal Premium adalah BBM dalam penugasan.
“Masyarakat masih menganut logika BBM murah bukan BBM bersih. Jadi, pemerintah berhentilah mengembangkan wacana-wacana seperti itu, karena masyarakat tidak buta,” tegasnya.
Pemerintah juga wajib membangun ketahanan energi nasional. Yakni dengan menyediakan BBM di seluruh wilayah NKRI dengan harga yang terjangkau.
“Khususnya di tengah pandemi dan daya beli masyarakat yang masih lemah. Pertamina sebagai BUMN operator pemerintah, harus melaksanakan kebijakan emerintah dengan baik,” tukasnya.
