Sebuah studi menunjukkan bila tidur siang berlebih berhubungan dengan penurunan kognitif seseorang.
Tidur siang berlebih bisa merupakan tanda dari alzheimer.(Ilustrasi : freepik)
Dikutip dari laman New Atlas, sebuah studi yang dilakukan Peng Li dan timnya menunjukkan jika perilaku tidur siang pada orang tua sering kali diabaikan. Studi ini melibatkan lebih dari seribu orang partisipan yang merupakan lansia. Selama 14 hari setiap tahunnya, para partisipan diminta untuk menggunakan alat yang dapat memantau gerakan. Dari alat ini, peneliti bisa memperhitungkan berapa lama para partisipan tidur siang.
Hasil studi menemukan bahwa frekuensi dan durasi tidur siang tampak meningkat seiring dengan menuanya usia. Namun pada orang-orang yang terdiagnosis dengan penyakit Alzheimer, durasi dan frekuensi tidur siangnya tampak dua kali lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak terdiagnosis dengan penyakit tersebut.
“Tidur siang yang lebih panjang dan lebih sering berkaitan dengan risiko demensia Alzheimer yang lebih tinggi,” kata Peng Li.
Selain itu, tim peneliti juga menemukan tidur siang yang semakin berlebih tampak berkaitan dengan kognisi yang lebih buruk sekitar satu tahun kemudian. Sebaliknya, semakin buruk kognisi juga berkaitan dengan semakin berlebihnya kebiasaan tidur yang terjadi di tahun berikutnya.
Namun, peneliti lainnya, Ye Leng menilai bahwa studi ini masih memiliki keterbatasan dan belum bisa menarik kesimpulan bahwa tidur siang menyebabkan penuaan kognitif. Meski begitu, studi ini mengindikasikan bahwa kebiasaan tidur siang yang berlebih bisa jadi merupakan sinyal adanya proses penuaan atau penuaan kognitif yang cepat.
Leng menambahkan, hubungan antara tidur siang dan penurunan kognitif yang ditemukan dalam studi terbaru ini tidak dipengaruhi oleh kualitas tidur malam. Tim peneliti telah menyesuaikan data dengan kuantitas dan kualitas tidur di malam hari dan hubungan antara kebiasaan tidur siang dengan penurunan kognitif masih sama.
Melalui studi terbaru ini, Leng berharap ada lebih banyak perhatian yang tercurahkan pada pola tidur siang. Peneliti tersebut juga mengimbau agar masyarakat bisa mengenali pola tidurnya sendiri dan menyadari bila ada perubahan pada pola tersebut.***