Harga minyak goreng diperkirakan akan turun, seiring dengan banyaknya merk yang beredar di pasaran.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat Lutfi melakukan pemantauan minyak goreng di sejumlah ritel modern di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur dan kawasan Artha Gading, Jakarta Utara, Jumat (18/3). (Foto: Biro Humas Kemendag)
“Nanti jika merek minyak gorengnya semakin banyak, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan penyamarataan dari pasar mereka,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Jumat (13/3).
Hal itu dikatakannya saat Lutfi melakukan pemantauan minyak goreng di sejumlah ritel modern di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur dan kawasan Artha Gading, Jakarta Utara. Menurutnya, pihaknya akan bekerja bersama-sama akan dapat menghasilkan harga yang lebih baik.
“Diperkirakan dalam seminggu ke depan, merek-merek sudah mulai keluar dan harganya sudah bisa lebih baik. Tadi sudah kita lihat bersama, minyak goreng kemasan sudah mulai normal bahkan melimpah,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari penjual, kata dia, banyak permintaan terhadap kebutuhan minyak goreng. Dimana sudah bisa memenuhi dan ketersediannya cukup. “Selanjutnya, Kementerian Perdagangan akan bersinergi dengan Kementerian Perindustrian,” tandasnya.
Hal itu untuk memastikan ketersediaan minyak di pasar tradisional. Yakni dengan harga Rp 14.000/liter sesuai ketentuan pemerintah. Dalam kesempatan itu, dia juga mengecek harga gula dan harga daging.
Dimana harga daging terpantau masih stabil di kisaran Rp 80.000 – Rp 120.000/kg. Sedangkan harga gula Rp 13.500/kg. “Harganya masih bagus semua,” tegasnya didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana.
Mendag juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mande. “Sebab, ritel modern memastikan ikut membantu penjualan dan distribusi barang pokok dan barang penting, untuk kebutuhan menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran,” tukasnya.
