Dalam kunjungan ke Ciwedey Pangkogabwilhan III mendapat paparan dari para petani, ada petani Asparagus, Kopi, strawberry dan kentang
Pangkogabwilhan III mendapat penjelasan tentang budidaya asparagus dari petani (Foto: wowsiap/Sulaeman)
Kunjungan lapangan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti perintah Panglima TNI sesuai Instruksi Presiden RI, Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Nantinya, TNI selain memberikan dukungan pengamanan juga mendukung Program pemerintah daerah melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial baik didaerah pedalaman, terjauh, terpencil dalam upaya Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
“Implementasinya di lapangan adalah bagaimana kita coba memfasilitasi, membina dan mendampingi masyarakat Papua dalam membangun wilayahnya di bidang pertanian, perkebunan, perikanan yang merupakan potensi yg luar biasa yang bila diolah dan dikembangkan akan sangat membantu kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat melalui kegiatan Binter,” jelas Pangkogabwilhan III, Nyoman Cantiasa.
Peninjauan Lapangan
Dalam kunjungan ke Ciwedey Pangkogabwilhan III mendapat paparan dari para petani, ada petani Asparagus, Kopi, strawberry dan kentang.
Dadang Taryana dari petani asparagusbdgfresh yang mendapatkan paparan pertama kali dengan lugas memaparkan bagaimana potensi Asparagus di masyarakat dunia.
"Banyak orang asing yang mendatangi tempat kami untuk membeli bibit bahkan ada atlet Singapura yang menginginkan Asparagus dalam bentuk bubuk powder dan nilainya Rp 17 juta perkilo," ucap Dadang Taryana yang memanfaatkan tekhnologi website, sosial media hingga dikenal dunia.
Dadang sendiri memiliki 80 ribu bonggol aspargus yang memiliki nilai fantastis dan bisa ditiru masyarakat petani Indonesia dalam kesejahteraan dan dirinya juga bisa mengkuliahkan anaknya dari hasil Asparagus.
Paparan lainnya dari petani kopi juga membuat pakoganwilhan antusias karena dikelola para pemuda dalam tekhnologi.
Ada Khudori juga memaparkan potensi kentang yang menginformasikan pasokan kentang ke jaringan McDonald. "Karena Covid, jaringan McD dunia ingin tiap negara memiliki lahan kentang dan bisa disuplai ke jaringan resto cepat saji di Indonesia," ucap Khudori.
Ditambahkan Letjen I Nyoman Cantiasa bahwa pembudidayaan kebun tanaman Asparagus yang ada di Kawasan Pasir Jambu, Ciwedey dapat menjadi percontohan yang dapat diterapkan di Papua sebagai sumber pendapatan dari bidang pertanian.
“Mungkin bisa menjadi alternatif yang bisa kita kembangkan di Papua, ini menjadi model program kami untuk bisa kita sebarkan di sana, kita coba perkenalkan, sosialisasi dan kita akan bawa Tim Pendamping ahli pertanian ke Pemda dan masyarakat," tutur Pangkogabwilhan III.
Nantinya, menurut Nyoman, pihaknya akan memfasilitasi dan memberi pelatihan di Pasir Jambu, Ciwedey, untuk masyarakat Papua yang ingin belajar budidaya tanaman Asparagus dan Kopi maupun bidang pertanian lainnya.
“Kita mencoba memfasilitasi, mencari solusi dengan berkoordinasi pemerintah daerah termasuk kementerian dan lembaga serta pengusaha. Mulai dari pelatihan, SDM, kita support masyarakat Papua untuk menjadi pengusaha dibidang pertanian,” kata Nyoman Cantiasa.