Penyebab kelangkaan minyak goreng disebabkan karena masalah distribusi. Selain itu juga akibat adanya penyelundupan, baik dijual ke luar negeri atau ke pasar industri.
Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengunjungi pasar tradisional beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Protokol dan Humas DPR RI)
“Karenanya, penegak hukum diminta mengusut para oknum nakal yang memanfaatkan keadaan. Sehingga membuat minyak goreng semakin langka,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani, Kamis (10/3).
Selain itu, dia juga meminta pemerintah tegas menindak pihak penjual yang menjual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET). Dia menambahkan, kasus penimbunan minyak goreng ditemukan di mana-mana.
“Pengawasan distribusi masih belum optimal dan menyebabkan masyarakat kesulitan. Karenanya, tindak juga para spekulan yang menimbun dan mempermainkan harga minyak goreng,” ujarnya.
Menurutnya, pihak-pihak yang memainkan kepentingan rakyat harus mendapat ganjaran setimpal. Dia menambahkan, DPR RI terus melakukan pengawasan mengenai persoalan minyak goreng yang tak kunjung usai.
“Saya kerap turun ke pasar-pasar untuk mengecek langsung stok dan harga minyak goreng. Banyak warga mengeluh saat bertemu saya di pasar, termasuk pedagang-pedagang kecil yang kesulitan mendapat stok minyak goreng,” tandasnya.
Padahal, saat saya cek ke produsen di pabriknya, mereka menyatakan produksi jalan normal. Untuk itu, pemerintah diminta betul-betul memperhatikan masalah ini. Bagaimanapun, kata dia, kelangkaan minyak goreng tidak boleh terus berlanjut.
“Termasuk yang harus jadi perhatian adalah laporan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), yang menemukan sejumlah minimarket atau swalayan yang menjual minyak goreng dengan syarat-syarat tertentu,” tegasnya.
Syarat-syarat tertentu yang dimaksud seperti minyak goreng bisa dibeli jika pelanggan melakukan transaksi belanja dengan nominal tertentu. Atau syarat minyak goreng bisa dibeli harus dengan produk lainnya.
“Tentunya praktik semacam ini tidak boleh terjadi. Karena semakin memberatkan masyarakat. Masalah kelangkaan minyak goreng ini sudah serius, harus segera ditemukan solusinya agar stok di pasar dan harganya kembali normal,” tukasnya.