Chrome adalah salah satu peramban paling populer di dunia, yang ditawarkan oleh raksasa Internet Google. Popularitas browser juga membuatnya menjadi target peretas
Google Chrome
Popularitas browser juga membuatnya menjadi target peretas. Tim Tanggap Darurat Komputer India (CERT-In), lembaga pemerintah yang menangani ancaman keamanan dunia maya, baru-baru ini mengeluarkan catatan kerentanan untuk Google Chrome.
Peringatan datang untuk pengguna dengan versi Google Chrome sebelum 98.0.4758.80.
"Beberapa kerentanan telah dilaporkan di Google Chrome yang dapat memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode arbitrer pada sistem yang ditargetkan," bunyi peringatan CERT-In, dikutip dari dnaindia, Selasa (8/2/2022).
Catatan tersebut menjelaskan kerentanan seperti yang ada di Google Chrome, seperti penggunaan gratis di Penjelajahan Aman, Mode Pembaca, Penelusuran Web, Tab Strip Gambar Mini, Tangkapan Layar, Dialog Jendela, Pembayaran, Ekstensi, Aksesibilitas, dan Transmisi; Heap buffer overflow di ANGLE; Implementasi yang tidak tepat dalam Mode Layar Penuh, Gulir, Platform Ekstensi, dan Kunci Pointer; Ketik Kebingungan di V8; Bypass kebijakan di COOP dan akses memori di luar batas di V8.
Badan tersebut mengatakan bahwa eksploitasi yang berhasil atas kerentanan ini oleh peretas dapat membahayakan pengguna.
Agensi juga menyebutkan solusi, meminta pengguna untuk menerapkan pembaruan yang sesuai seperti yang disebutkan dalam pembaruan blog Google Chrome.