Pernyataan Edy Mulyadi Hina Kalimantan

Wakil Ketua DPD Ri, Mahyudin merasa tersinggung dengan pernyataan bernada melecehkan Kalimantan dan warganya, yang dilakukan oleh Edy Mulyadi.

Pernyataan Edy Mulyadi Hina Kalimantan

Wakil Ketua DPD RI Mahyudin. (Foto: dpd.go.id)

Wowsiap.com - Wakil Ketua DPD Ri, Mahyudin merasa tersinggung dengan pernyataan bernada melecehkan Kalimantan dan warganya, yang dilakukan oleh Edy Mulyadi. Pernyataan tersebut juga bisa menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. 

“Terus terang saya selaku orang Kalimantan merasa tersinggung dengan pernyataan bernada menghina yang dilakukan orang bernama Edy Mulyadi mengenai Kalimantan dan warganya,” katanya, Minggu (23/1).  

Karenanya, dia mengutuk keras pernyataan tersebut serta berharap pihak kepolisian segera menangkapnya. Karena hal itu telah menimbulkan keonaran dan memancing perpecahan di tengah masyarakat.

“Saya mengutuk keras perbuatannya yang merendahkan harkat dan martabat orang Kalimantan. Saya berharap orang seperti Edy Mulyadi ini segera ditangkap atas perbuatannya,” ujar Mahyudin.

Dikatakan, yang dibutuhkan bangsa ini adalah semangat persatuan. Maka tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang justru menimbulkan keonaran dan perpecahan antar masyarakat.

“Apalagi pernyataan itu menurutnya tidak dilandasi oleh pengetahuan yang memadai mengenai Kalimantan dan masyarakatnya. Bangsa ini butuh semangat persatuan untuk membangun. Maka lebih baik, kurangi pernyataan yang menimbulkan perpecahan,” tandasnya.

Seperti diketahui, pernyataan seseorang bernama Edy Mulyadi, sempat viral di media sosial dan dianggap menghina Kalimantan dan warganya. Karena menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Serta menghina orang-orang yang tinggal di Kalimantan dengan sebutan kuntilanak dan genderuwo.

“Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri yang harganya mahal, lalu dijual pindah di tempat jin buang anak (Kalimantan). Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak dan genderuwo tidak apa-apa bangun di sana. Mana mau orang tinggal di Jakarta terus jual rumah demi tinggal di Penajam sana, menjadi warga ibu kota baru,” ucap Edy Mulyadi.
 

Kalimantan menghina perpecahan masyarakat Edy Mulyadi