Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Banten terus mendata dampak akibat gempa magnitudo 6,7 yang mengguncang daerah itu, pada Jumat (14/1/2022) sore.
Salah satu rumah warga yang rusak akibat gempa Banten pada Jumat (14/1/2022)
"Kami hari ini mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum," kata Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang Girgi Jantoro, di Pandeglang, Sabtu (15/1/2022).
BPBD Pandeglang l siap memasok tenda di titik-titik yang terkonsentrasi banyak warga terdampak bencana gempa tektonik itu untuk tinggal di pos pengungsian.
Masyarakat terdampak bencana gempa tektonik harus tinggal di pos pengungsian yang dilengkapi toilet darurat, pasokan air bersih, dan dapur umum sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makan sebanyak 600 nasi bungkus per hari.
Namun pelayanan dasar harus terpenuhi untuk korban bencana alam agar mereka tidak menimbulkan kerawanan pangan.
Berdasarkan data jumlah rumah warga yang rusak tercatat sebanyak 263 unit dan 10 gedung sekolah yang tersebar di 23 kecamatan, namun kategori terparah di Kecamatan Cimanggu, Sumur, dan Cikeusik.
