Pakar hukum tata negara Margarito Kamis mengaku yakin, sejumlah permohonan uji materi atau judicial review terkait presidential threshold dan calon presiden independent yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi tidak akan menang.
Pakar hukum tata negara Margarito Kamis. (Foto: Sakti)
“Saya tidak tahu bila nanti yang mengajukan uji materi adalah partai politik. Sebab bila parpol yang mengajukan, akan menakutkan. Ini berbeda bila yang mengajukan permohonan adalah pribadi-pribadi,” katanya dalam diskusi Gelora Talk bertema Refleksi Akhir Tahun: Selamat Datang Tahun Politik, Bagaimana Nasib Indonesia di Masa Depan, Rabu (29/12).
Menurutnya, dirinya harus jujur sesuai dengan keyakinan intelektualnya bahwa para pengaju uji materi akan memenangkan pertempuran. Dia juga menilai, peluangnya sangat kecil.
“Akan berbeda bila Partai Gelora serius mengajukan uji materi. Karena, ada sejumlah hal besar yang dapat diselesaikan. Jadi jangan dibahas hari ini, kemudian besok hari permohonan uji materi diajukan,” ujarnya.
Dikatakan, permohonan yang saat ini diajukan juga tidak memiliki kans cukup kuat untuk dimenangkan di MK. Lain halnya bila terjadi hal lain dimana mesin politik bekerja sedemikan rupa.
Tanpa itu, kata dia, maka kecil kemungkinannnya dan peluang itu ada di Partai Gelora. Namun dengan catatan, pengajuannya dilakukan secara serius. Artinya, jangan hari ini ketemu dengan pengacara, kemudian secepat itu permohonan diajukan.
“Apa yang mau ditulis dalam permohonan bila buru-buru diajukan? Bila permohonannya tidak dalam dan tidak kritis, maka percuma saja uji materi diajukan. Apalagi, oligarki jelas bekerja dan tabiat mereka adalah kekuasaan,” tegasnya.
