Kementerian Komunikasi dan Informatika turut mendukung transformasi digital melalui Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi. (Biro Humas Kementerian Kominfo)
“Pada pilar Infrastruktur Digital, Kementerian Kominfo terus meningkatkan akses jaringan 4G baik di lapisan backbone, middle-mile, maupun last-mile,” kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi dalam acara Konferensi Regional Akuntansi (KRA) IX yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Selasa (12/7).
Dimana pemutakhiran infrastruktur digital melalui peluncuran jaringan 5G dan pelaksanaan program Analog Switch Off (ASO). Hal itu guna menata kembali pita spektrum frekuensi 700 MHz untuk optimalisasi layanan 4G dan 5G.
“Yang kedua, melalui pilar pemerintahan digital. Dimana Kementerian Kominfo melakukan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di empat titik di Indonesia. Yaitu Bekasi, Batam, Labuan Bajo, dan Ibu Kota Nusantara untuk mendukung penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) nasional,” ujarnya.
Untuk memfasilitasi perkembangan ekosistem ekonomi digital, Kementerian Kominfo menyelenggarakan program pemberdayaan dan pendampingan kepada startup lokal maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal itu untuk dapat digitally on board dan meluncurkan program Adopsi Teknologi Digital 4.0 untuk UMKM.
“Sementara melalui pilar masyarakat digital, terdapat flagship program dari Kementerian Kominfo. Yakni Professional Academy dalam Digital Talent Scholarship (DTS), yang bertujuan memberi pelatihan kecakapan digital teknis seperti terkait cloud computing dan big data analytics bagi berbagai kalangan dan profesional,” tandasnya.
Dia menambahkan, Kementerian Kominfo berkomitmen untuk mendorong agar masyarakat Indonesia memiliki kemampuan dan literasi digital yang mumpuni. Transformasi digital juga telah membawa alterasi di berbagai bidang dan profesi, termasuk di bidang akuntansi.
“Di masa depan, akuntan akan lebih banyak memiliki peran advisory dan terlibat dalam perencanaan strategis. Sehingga dibutuhkan skill-set yang luas dan beragam untuk menyambut digitalisasi,” tegasnya.