Perilaku impulsif adalah kondisi saat seseorang mendapatkan dorongan untuk melakukan sebuah tindakan tanpa memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu. Seseorang yang memiliki sifat impulsif sering kali dianggap labil oleh orang-orang sekitarnya.
Kenali Tanda Serta Cara Mengatasi Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif adalah kondisi saat seseorang mendapatkan dorongan untuk melakukan sebuah tindakan tanpa memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu. Seseorang yang memiliki sifat impulsif sering kali dianggap labil oleh orang-orang sekitarnya.
Impulsif itu sendiri memiliki arti bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati. Sehingga apabila perilaku seseorang yang tiba-tiba berubah, tiba-tiba di luar rencana, atau sebuah sikap yang tidak didukung alasan yang kuat.
Dan pada umumnya sikapnya tergolong irrasional. Maka disimpulkan individu tersebut termasuk pribadi impulsif.
Ciri pribadi impulsif adalah kalau bicara atau berbuat seringkali tidak disertai alasan-alasan atau penalaran-penalaran Bagaimana cara mengatasi sikap impulsif? Tentu harus latihan self control, relaksasi progresif untuk mengatasi masalah emosinya yang berubah-ubah, dan Cognitive Behaviour Therapy (CBT) atau terapi kognitif dan perilaku.
Berikut beberapa tips mengatasi sifat impulsif seperti dikutip dari Alodokter.
Tak hanya anak-anak, pada dasarnya, hampir setiap orang mungkin pernah melakukan perilaku impulsif sesekali. Misalnya, membeli sesuatu saat berada di mal, padahal sedang berhemat. Akan tetapi, perilaku yang terjadi sesekali ini bukanlah hal yang patut diwaspadai.
Perilaku impulsif baru dapat disebut sebagai gangguan psikologis jika semakin sering muncul atau terasa sulit untuk dikendalikan. Penyebab pasti seseorang melakukan perilaku impulsif belum diketahui secara pasti.
Akan tetapi, ada beberapa kondisi psikologis yang cenderung membuat seseorang sering melakukan perilaku impulsif, antara lain:
• BPD (Borderline personality disorder)
• ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder)
• Bipolar
• Kleptomania
• Penyakit Parkinson
Beberapa Tanda Perilaku Impulsif
Seseorang yang bersikap impulsif sering kali bertindak sesukanya tanpa menyadari bahwa perilakunya dapat menimbulkan konsekuensi. Ketika muncul dorongan untuk melakukan sesuatu, misalnya berbelanja, ia akan langsung melakukannya tanpa berpikir panjang.
Berikut ini adalah beberapa tanda seseorang memiliki perilaku impulsif:
• Mengambil sesuatu yang diinginkan secara paksa tanpa harus menunggu atau meminta terlebih dahulu
• Memanjakan diri dengan hal-hal, seperti berbelanja atau makan berlebih
• Merusak barang milik pribadi atau orang lain ketika marah
• Berbicara tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya perkataan tersebut
• Melukai diri sendiri ketika marah, sedih, atau kecewa
• Berteriak saat merasa stres
• Merasa sulit untuk fokus dan menyelesaikan tugas
Pada anak-anak dan remaja, perilaku impulsif juga bisa terlihat dari kecenderungan untuk mengganggu teman atau orang di sekitarnya, tidak bisa diam, atau sulit berkonsentrasi di kelas.
Cara Mendiagnosis dan Mengatasi Perilaku Impulsif
Perilaku impulsif yang sering muncul atau telah menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari perlu dievaluasi oleh seorang psikolog atau psikiater.
Hal ini penting dilakukan untuk memastikan apakah perilaku tersebut muncul akibat adanya gangguan psikologis tertentu.
Jika hasil pemeriksaan kejiwaan menunjukkan bahwa perilaku impulsif yang dialami seseorang sudah mengarah pada gangguan mental, psikiater atau psikolog akan melakukan beberapa langkah penanganan berupa:
Pemberian obat-obatan
Tindakan impulsif bisa menjadi gejala gangguan psikologis, seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan bipolar. Untuk menangani ADHD, dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti amphetamine, dextroamphetamine, atau methylphenidate.
Sementara itu, perilaku impulsif karena gangguan bipolar bisa diatasi dengan pemberian obat antimania. Pemberian obat-obatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan fokus atau konsentrasi, serta mengatasi gangguan mental yang menjadi penyebab munculnya sikap impulsif.
Psikoterapi
Penanganan gangguan impulsif juga dapat dilakukan dengan psikoterapi berupa dialectical behavior therapy (DBT) dan terapi perilaku kognitif.
Melalui metode psikoterapi tersebut, pasien akan dibimbing dan dilatih untuk mengurangi perilaku impulsif serta meningkatkan kemampuannya dalam berpikir sebelum bertindak. Dengan mengubah pola pikirnya, pasien akan mampu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakannya.
Seseorang bisa saja melakukan perilaku impulsif hanya sesekali. Akan tetapi, bila sikap impulsif tersebut sering terjadi dan merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Hal ini perlu diwaspadai dan ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter apabila perilaku impulsif sering terjadi atau Anda sudah merasa kesulitan untuk mengontrol perilaku tersebut.