Kementerian Kominfo selama ini berupaya mendorong dan memberikan dukungan serta bimbingan terhadap berbagai perusahaan teknologi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. (Biro Humas Kementerian Kominfo)
“Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan masyarakat pada umumnya - termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) - dapat memanfaatkan metaverse untuk pengembangan kapabilitas dan kapasitasnya,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pembangunan metaverse Indonesia oleh WIR Group yang merupakan kontribusi anak bangsa, adalah untuk memastikan agenda transformasi digital berjalan secara massif. Selain itu, menempatkan peran Indonesia dalam kancah web 3.0 dan dunia internasional.
“Saya mengapresiasi kiprah dan keberhasilan perusahaan teknologi besutan anak negeri yang mendunia. Selain itu, kami juga melihat WIR Group sejak awal membangun metaverse Indonesia mendesain platform-nya dengan basis kearifan lokal dan nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.
Sehingga, tidak menduplikasi metaverse versi negara lain. Dikatakan, Indonesia sedang memasuki era baru dalam pengembangan dan penerapan teknologi digital dengan pertumbuhan yang cepat.
“WIR Group sebagai perusahaan teknologi digital anak bangsa, telah menunjukkan kemampuan dan potensi Indonesia di bidang teknologi digital kepada dunia. Hal itu ditunjukkannya melalui berbagai proyek metaverse di berbagai negara,” tandasnya.
Saham Perdana
Sebelumnya, WIR Group yang tengah membangun platform metaverse Indonesia itu telah mencatatkan sahamnya di BEI dengan kode WIRG. Sambutan pasar pun positif, tercermin dari banyaknya pemesanan terhadap saham perdana WIR Group.
“Selain itu, pergerakan harga saham WIRG yang terus menguat sejak diperdagangkan di bursa. Ini menunjukkan bahwa investor menilai WIR Group memiliki fundamental yang kuat,” tegasnya.
Hal itu disebabkan karena masyarakat menyadari berbagai potensi bisnis yang dapat dikembangkan melalui metaverse. Dimana masyarakat makin menyadari pentingnya mengadopsi teknologi tinggi.
“Untuk itu perlu dikembangkan literasi metaverse agar masyarakat memahami secara jelas pengertian metaverse, bukan hanya mengenai virtual reality (VR) semata atau Non-fungible tokens (NFT) saja,” imbuhnya.
Karena diperlukan pengembangan human capital dan infrastrukturnya pun harus harmonis dan sejalan. Khususnya dengan pengembangan teknologi digitalisasi.
Sementara Direktur Utama PT WIR Asia Tbk Michael Budi Wirjatmo menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. Sebab melalui Kementerian Kominfo telah mendukung berbagai upaya pengembangan teknologi yang berbasis pada augmented reality (AR), VR dan artificial intelligence (AI).
“Dukungan penuh dari pemerintah selama ini telah memberi kami keleluasaaan untuk mengembangkan dan masuk ke berbagai sector. Terutama untuk mewujudkan hadirnya teknologi metaverse secara pesat di Indonesia, melalui berbagai ekosistem yang akan memperkaya platform metaverse ini,” tukasnya.