NASA mengatakan, pembangunan base camp bulan Artemis akan dimulai di kutub selatan bulan karena para ilmuwan tampaknya telah melihat banyak air beku yang tersembunyi di bawah permukaan
Ilustrasi pangkalan bulan (Foto: independent.co.uk)
Agar nyaman di setiap stasiun ruang angkasa ekstra terestrial fiksi ilmiah, astronot membutuhkan air. Menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, para peneliti mengklaim bahwa mungkin ada lebih banyak air di bulan daripada yang kita perkirakan. Anehnya, mereka percaya air ini berasal dari Bumi sendiri.
"Saat tim Artemis NASA berencana membangun base camp di kutub selatan bulan, ion air yang berasal ribuan tahun lalu di Bumi dapat digunakan dalam sistem pendukung kehidupan astronot," kata Gunter Kletetschka penulis utama studi, dikutip dari dna, Sabtu (30/4/2022).
NASA mengatakan, pembangunan base camp bulan Artemis akan dimulai di kutub selatan bulan karena para ilmuwan tampaknya telah melihat banyak air beku yang tersembunyi di bawah permukaan.
Studi terbaru seputar data gravitasi bulan yang ada mengungkap bahwa setidaknya ada 3.500 kilometer kubik air ekstra di kutub bulan. Ini hampir sama dengan jumlah air yang ditemukan di Danau Huron Amerika Utara, yang merupakan danau terbesar kedelapan di dunia.
Para peneliti percaya bahwa pada suatu saat, ion hidrogen dan oksigen di atmosfer atas Bumi mungkin telah jatuh ke permukaan bulan dan berakhir di bulan setelah mengalami gaya tolak-menolak.
Khususnya, bulan tidak memiliki magnetosfer sendiri dan karenanya tidak akan mampu menolak partikel-partikel ini kembali ke Bumi. Oleh karena itu, ia harus menerima mereka di permukaannya.
Selanjutnya, ion-ion ini mungkin telah bergabung untuk membentuk permafrost bulan dan mengalami beberapa proses geologis yang menyebabkan es di bawah permukaan bulan. Lambat laun, embun beku ini mungkin telah berubah menjadi air cair.
Jika terbukti benar, pasokan air yang sangat besar ini bisa menjadi keuntungan besar bagi misi Artemis NASA.