Akun-akun siluman ini mulai muncul pada tahun 2008 yang memperkenalkan twit war sebagai penjelasan dari data yang didapatkan
Antara TM2000, Opposite 6890 dan Bjorka..
Apakah Bjorka hanya mampu tembus dan mainkan data lama yang sudah ada di media ? Tidak. Hal ini dibuktikan dengan bocornya sejumlah surat dari kelembagaan negara yang ditujukan langsung ke Presiden RI, Jokowi. Bahkan tak tanggung, akun yang namanya banyak ditemukan di negara Swedia dan Irlandia ini mengancam akan membocorkan data orang nomor satu di Indonesia.
Akun Bjorka siluman ini berhasil mencuri perhatian publik di Indonesia. Akun ini mengaku sudah mencuri dokumen-dokumen penting itu pada awal September 2022 dengan total 679.180 data dengan total 40 MB sampai 189 MB (Megabyte).
Akun-akun siluman seperti Bjorka ini sepak terjangnya seolah ingin membuka borok dari citra yang dibentuk sedemikian rupa oleh pemerintah di Indonesia. Mungkinkah demikian, yuk ikuti terus artikel nasional di wowsiap ini yang akan mengupas akun-akun siluman seperti bjorka.
Akun-akun siluman ini mulai muncul pada tahun 2008 yang memperkenalkan twit war sebagai penjelasan dari data yang didapatkan para admin akun siluman. Saat itu akun yang paling menonjol ada TM2000 atau @triomacan2000 yang gemar menyerang pemerintah era Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akun ini lengser usai rezim SBY juga berakhir di mana RN sebagai komandan akun TM2000 diungkap identitasnnya. Kantor redaksi TM2000 di bilangan Tebet Barat, Jakarta Selatan juga langsung sepi.
Lengsernya akun TM2000 tidak menyurutkan pengungkapan data rahasia ke publik. Namun perbedaan yang terjadi di era Jokowi, akun-akun seperti TM2000 itu dirangkul dan dikumpulkan untuk menjaga citra. Akun-akun yang dikumpulkan untuk membela kepentingan pemerintah itu lebih terkenal dengan kelompok Cebong dan kelompok yang menyerang pemerintah dengan kritik disebut dengan Kadrun.
Akun-akun buzzer mulai diredam sesaat kondisi antar sesama anak bangsa berada diujung perpecahan. Selanjutnya muncul akun Opposite 6890 yang membongkar konsorsium 303 dan dikaitkan dengan kasus pembunuhan yang melibatkan Kadiv Propam Polri Ferdi Sambo. Kasus pembunuhan yang mulai di tanggal 7 Juli 2022 terus bergulir hingga awal minggu ke dua Agustus 2022.
Cuitan Opposite 6890 ini semakin menggila dengan menyebutkan siapa saja aktor penegak hukum yang menerima uang dari judi sekaligus dalang judi online. Cuitan dari Opposite 6890 ini sempat berhenti dengan alasan disuspen dan diburu kepolisian. Menariknya, akun Opposite 6890 ini disebut-sebut berada di lingkungan Polri sendiri. Informasi yang diterima, angka 6890 ini merupakan tahun mulai menjabat seorang Kapolri dan nilai dari institusi Polri saat itu. Jika dilihat dari informasi tersebut, merupakan tahun menjabatnya Kapolri ke lima Hoegeng Imam Santoso yang terkenal bersih dan tegas.
"Nilai institusi Polri saat itu bisa disebutkan tanpa cacat mendekati sempurna. Berapa nilai yang pantas selain 90." kata sumber wowsiap.com saat ditemui di bilangan Blok M,Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Usai Opposite yang tenar dengan membuka adanya kerajaan judi dibalik Ferdi Sambo, kini muncul akun Bjorkanism yang memporak-porandakan aib dari beberapa petinggi negara. Tidak tanggung, akun ini juga mengancam akan membongkar data orang nomor satu di republik ini. Ancaman akun @bjorkanism ini sontak menjadi angin segar untuk mengetahui siapa admin di belakangnya. Silakan pembaca mengetik satu kata bjorka maka akan diketahui berapa jumlah yang mencari kata kunci tersebut.
Akun Bjorka ini juga menantang semua orang yang merasa penasaran keberadaannya. Akun yang mengaku hacker canggih ini seakan lupa, tulisan bahasa Inggrisnya menunjukkan jika dirinya orang Indonesia asli. Sebegitu lemahnya kah aparat penegak hukum di bidang teknologi informasi untuk melacak keberadaan dari akun-akun siluman seperti ini atau memang sengaja diternak untuk pengalihan isu.
Menariknya, Bjorka juga yang mengklaim memiliki 1,3 miliar data registrasi SIM Card. Pihak Kementerian Kominfo sendiri menyebut setelah dilakukan pengecekan, data registrasi tersebut memiliki kemiripan tapi tak sama. Pengakuan ini menjadi menarik, jika disandingkan dengan proses pembukaan rekening dalam sebuah bank swasta atau negara. Mungkin membutuhkan waktu untuk melacaknya jika tidak memulai.
Angka klaim yang disebutkan Bjorka bisa diakurasikan dengan jumlah pemilik rekening yang ada saat ini. Dari beberapa bank yang dilihat adakah yang mirip dengan klaim Bjorka, untuk total jumlah rekening dalam suatu bank saat ini atau beberapa tahun terakhir? Bangsa ini memang perlu untuk disentil terkait pertahanan dan keamanan data warga negaranya. Bangsa dan pemimpinnya memang perlu dikritik dengan pedas tapi tidak untuk dijual semua datanya.