Untuk menjaga agar harga barang tetap terjangkau kantong rakyat kecil, Presiden Jokowi menyiapkan dana super jumbo untuk subsidi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Peliknya masalah keuangan negara, tenti saja membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani pusing tujuh keliling. Apalagi, anggaran subsidi melompat dari Rp206,96 triliun menjadi Rp520 triliun. Atau naik 2,5 kali lipat.
Untuk penambahan anggaran subsidi Rp313,04 triliun, Sri Mulyani sudah usulkan dan disetujui DPR. Anggaran super jumbo itu digunakan untuk subsidi dan kompensasi yang tersemat dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 menjadi di atas Rp520 triliun.
"Pengajuan penambahan subsidi diajukan untuk meredam inflasi domestik. Sebab, sejumlah harga komoditas dunia naik dalam beberapa waktu terakhir," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Potensi inflasi domestik tersebut bisa diredam. Namun, pemerintah membutuhkan anggaran besar untuk subsidi dan kompensasi.
Terlebih untuk mempertahankan harga jual bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan listrik di dalam negeri agar tidak sepenuhnya naik akibat kenaikan harga-harga di dunia.
"Oleh karena itu untuk tahun ini kami meminta persetujuan kepada DPR untuk menambah anggaran subsidi dan kompensasi yang nilainya diperkirakan untuk subsidi dan kompensasi di atas Rp520 triliun," kata Sri Mulyani.
Dalam APBN 2022, pemerintah hanya mengalokasikan total anggaran subsidi Rp206,96 triliun. Anggaran tersebut dibagi untuk subsidi energi sebesar Rp134,03 triliun dan subsidi non energi Rp72,93 triliun.
Potensi inflasi domestik tersebut bisa diredam. Namun, pemerintah membutuhkan anggaran besar untuk subsidi dan kompensasi.
Terlebih untuk mempertahankan harga jual bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan listrik di dalam negeri agar tidak sepenuhnya naik akibat kenaikan harga-harga di dunia.
"Oleh karena itu untuk tahun ini kami meminta persetujuan kepada DPR untuk menambah anggaran subsidi dan kompensasi yang nilainya diperkirakan untuk subsidi dan kompensasi di atas Rp520 triliun," kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.
Dalam APBN 2022, pemerintah hanya mengalokasikan total anggaran subsidi Rp206,96 triliun. Anggaran tersebut dibagi untuk subsidi energi sebesar Rp134,03 triliun dan subsidi non energi Rp72,93 triliun.