Boarding pass membuat peretas bisa mengakses data pribadi kita.
Boarding pass tidak boleh dibuang sembarangan.(Ilustrasi : freepik)
Tapi, tahukan Anda, jika boarding pass ternyata bukan cuma selembar kertas berisikan nomor kursi di pesawat? Boarding pass ternyata bisa mengungkap lebih banyak informasi pribadi Anda yang rentan disalahgunakan pihak tidak bertanggung jawab.
Dirangkum dari laman Reader’s Digest, banyak dari kita tidak sadar jika Google mampu melacak seluruh aktivitas penggunanya, dan boarding pass memuat banyak informasi pribadi yang dikodekan. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan bahaya, mengingat maskapai penerbangan bukan satu-satunya yang bisa memindai barcode di boarding pass.
Banyak sekali aplikasi gratis di gawai yang dapat memindai kode boarding pass. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, banyak layanan daring yang meminta scan kode QR boarding pass untuk memesan di bar dan restoran. Pemindaian kode boarding pass sangat mudah dan tanpa kontak.
Lalu, informasi terpenting apa yang bisa diperoleh? Dari sebuah boarding pass seseorang bisa memperoleh nomor akun pelanggan yang ditautkan ke miles frequent flier, termasuk nomor telepon atau alamat email Anda. Peretas mana pun yang memindai kode batang boarding pass berkemungkinan besar dapat melihat empat nomor terakhir dari kartu kredit, dan tarif pembelian tiket pesawat. Sehingga berpotensi mendapatkan gambaran tentang keuangan Anda.
Seberapa rentan informasi Anda dapat diretas? Bermodalkan nomor akun dan nama lengkap, peretas dapat menemukan informasi lain tentang Anda di media sosial, termasuk jawaban atas pertanyaan keamanan umum, seperti nama hewan peliharaan, atau nama gadis ibu Anda. Setelah mereka masuk ke akun Anda, mereka dapat mengubah penerbangan, dam mencuri poin mileage, dan masih banyak lagi.
Lalu, saat peretas tidak bisa masuk dengan cara tersebut, mereka bisa menghubungi Anda dengan berpura-pura menjadi pihak maskapai penerbangan untuk meminta kata sandi demi alasan keamanan. Bahkan, peretas juga berani menelepon maskapai penerbangan, dengan dalih sama meminta kata sandi terakhir penumpang.
Peretas juga bisa memperoleh informasi pribadi Anda dari media sosial, seperti tanggal lahir, dan sandi saat pengguna mengatur ulang kata sandi. Peretasan kemungkinan besar masih terjadi meskipun Anda menaiki penerbangan tingkat atas.
Apakah Anda tetap aman meskipun tidak mempunyai akun frequent flier? Frequent flyer adalah program loyalitas yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan. Namun, Orang yang memiliki akun frequent flyer memang sangat sedikit di setiap maskapai. Jika Anda mempunyai akun frequent flyer, risiko peretasan kemungkinan kecil.
Pasalnya, dengan nama lengkap dan detail penerbangan Anda, peretas yang cerdas dapat memasukkan informasi tersebut di situs web maskapai dan berpotensi mendapatkan akses ke semua detail penerbangan Anda, dan berpotensi juga bagi semua penumpang.
Jadi, bagaimana cara melindungi data boarding pass Anda? Pada dasarnya, merahasiakan boarding pass harus dilakukan. Jangan membuangnya begitu saja ke tempat sampah, lebih baik sobek atau hancurkan di rumah terlebih dahulu. Hindari mengunggah boarding pass di sosial media, karena selama ini jika mencari tagar #boardingpass, akan melihat banyak penumpang yang mengunggah foto broading pass mereka. Jika Anda memang harus memberi tahu ke orang lain, lebih baik dibagikan melalui pesan pribadi.***