Pemerintah Perlu Bentuk BUMN Minyak Goreng Sawit

Pemerintah dinilai perlu segera membentuk BUMN minyak goreng sawit (MGS). Hal itu sebagai upaya nyata menyelesaikan masalah kelangkaan dan kemahalan 

Pemerintah Perlu Bentuk BUMN Minyak Goreng Sawit

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto. (Biro Pemberitaan DPR RI)

Wowsiap.com - Pemerintah dinilai perlu segera membentuk BUMN minyak goreng sawit (MGS). Hal itu sebagai upaya nyata menyelesaikan masalah kelangkaan dan kemahalan 

“Sudah satu bulan sejak harga eceran tertinggi HET MGS curah terbaru diberlakukan. Namun komoditas ini masih langka dan harganya masih di atas HET,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI Mulyanto, di Jakarta, Senin (18/4).

Karenanya, pemerintah perlu membuat terobosan radikal. Hal itu agar masalah tersebut bisa tuntas dan tidak terulang dikemudian hari.  

“Kalau dibiarkan, entah sampai kapan harga MGS curah mencapai HET. Dalam satu bulan terakhir, pemerintah sudah gonta-ganti kebijakan. Dari pendekatan perdagangan menjadi pendekatan industri,” ujarnya.

Pendekatan perdagangan dilakukan melalui subsidi domestic market obligation (DMO) CPO dan turunannya dengan harga domestic price obligation (DPO). Sementara pendekatan industri, dilakukan melalui subsidi MGS via dana sawit

“Namun hasilnya tetap saja. Pemerintah tidak dapat mengendalikan harga MGS sesuai HET. Karena produsen dan distributor MGS-nya itu-itu saja dan bersifat oligopolistik,” tandasnya. 

Mengkhawatirkan
Mereka juga memiliki kekuatan yang cukup untuk mengatur produksi dan pembentukan harga. Sementara kepatuhan pada regulasi yang ada - baik di sisi produksi maupun di sisi distribusi - sangat mengkhawatirkan.  

“Di sisi lain, salah satu kendala pembentukan BUMN MGS adalah lahan sawit BUMN yang terbatas. Berdasar data Kementerian Pertanian tahun 2021, hanya sebesar 4 persen. Swasta besar menguasai 55 persen lahan perkebunan kelapa sawit. Sementara, kepemilikan lahan sawit masyarakat sebesar 41 persen,” jelasnya.

Kalau dapat disusun regulasi untuk mengoptimalkan perkebunan rakyat oleh BUMN MGS, lanjutnya, maka konsolidasi lahan tersebut dapat mencapai 45 persen.  “Ini jumlah yang cukup besar untuk mengimbangi dominasi swasta,” tegasnya.

Untuk diketahui, meski sudah satu bulan berlaku HET MGS curah sebesar Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kg.  Namun hingga hari ini harganya tidak turun.  MGS curah masih bertengger di angka Rp 20.000 per kg, sedang harga MGS kemasan sebesar Rp. 26.600 per kg.

“Hal itu berdasar data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 16 April.  Apalagi sekarang baru tengah Ramadan.  Karenanya dapat diduga, kalau harga MGS ini masih akan terus merambat naik,” ucapnya.

MGS BUMN curah HET sawit