Biaya Bengkak Kereta Cepat China US$1,9 Miliar Ditalangi Duit Utangan

Sengkarut biaya bengkak proyek kereta cepat China US$1,9 miliar, mulai menemui sedikit kepastian. Bahwa pemerintah ogah menanggungnya.

Biaya Bengkak Kereta Cepat China US$1,9 Miliar Ditalangi Duit Utangan

Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN

Wowsiap.com - Sengkarut biaya bengkak proyek kereta cepat China US$1,9 miliar, mulai menemui sedikit kepastian. Bahwa pemerintah ogah menanggungnya.

Kepastian itu disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga yang menegaskan bahwa biaya bengkak atau cost overrun proyek kereta cepat China ditalangi duit utangan. 

Selanjutnya, kata Arya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan membayar utang  pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). "KCIC yang bayar utang," ungkap Arya, dikutip Selasa (16/8/2022).

KCIC adalah operator dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Indonesia melalui konsorsium BUMN bernama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) mengempit 60 persen saham KCIC.

Konsorsium itu terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) atau PTPN VII.

Kemudian, 40 persen saham KCIC digenggam oleh Beijing Yawan HSR Co.Ltd.

Ia mengatakan, KCIC akan mengajukan utang untuk membayar pembengkakan biaya tersebut. Nantinya, KCIC akan membayar utang itu dari pendapatan operasional.

"Jadi pendapatan perusahaan yang bayar itu, perusahaan punya pinjaman itu kan biasa," tutur Arya.

Ia menegaskan bahwa pembayaran utang karena pembengkakan biaya proyek itu tak akan dibebankan kepada pemegang saham, yakni konsorsium BUMN dan Beijing Yawan HSR Co.Ltd.

"Jadi kan (kereta cepat) setelah operasi kan jalan kan, operasional dimulai. Jadi (bayar utang atas pembengkakan biaya) bukan dibagi berdasarkan jumlah saham (KCIC) dong, tapi dari pendapatan mereka (KCIC)," jelas Arya.

Sebelumnya, KAI menghitung pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung maksimal sebesar US$1,9 miliar atau Rp28,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).

Meski sudah ada proyeksi, KAI masih akan menunggu audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Sementara, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung berpotensi bengkak US$2,6 miliar atau Rp39 triliun selama 2019-2022.

Namun, biaya itu berhasil ditekan menjadi US$1,67 miliar atau Rp25,05 triliun. Kendati demikian, KCIC memproyeksi pembengkakan biaya proyek KCJB berpotensi bertambah Rp2,3 triliun yang berasal dari pajak dan pengadaan lahan.

Jika benar demikian, maka total pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung versi KCIC menjadi sekitar Rp27,35 triliun atau beda tipis dengan hitungan KAI yang sebesar Rp28,5 triliun.

Semula, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek KCJB hanya US$6 miliar atau setara Rp90 triliun.

Arya bumn kereta biaya bengkak china