Negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI serta negara-negara di Barat dan di Timur, diminta untuk mengutuk keras kekejaman tentara Israel atas warga Palestina di Masjid Al-Aqsha, Palestina.
Anggota DPD RI Achmad Nawardi. (Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Saya mendorong Indonesia bersama OKI menjadi inisiator membawa pelanggaran HAM berat Israel ke Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” kata anggota DPD RI Ahmad Nawardi di Jakarta, Senin (18/4).
Apalagi saat ini adalah momentum yang pas untuk membawa persoalan Palestina-Israel ke Sidang Umum PBB. Dimana negara zionis tersebut telah lama menjajah Israel.
“Sudah ratusan ribu nyawa warga Palestina yang menjadi korban, sejak Israel menduduki wilayah Palestina sejak tahun 1920. Saya mengkritik keras sikap negara-negara NATO yang diam seribu bahasa melihat kekejaman Israel, bahkan cenderung membela Israel,” ujarnya.
Hal ini tidak sesuai dengan sikap mereka terhadap Rusia yang memerangi Ukraina. Sebab, terhadap Rusia yang melakukan operasi militer khusus atas Ukraina, negara-negara NATO yang dikomandani Amerika Serikat bersikap keras dan agresif.
“Yakni dengan menjatuhkan sanksi ekonomi pada Rusia. Bahkan Rusia dikeluarkan dari Majelis HAM PBB. Negara-negara Islam OKI tidak bisa menunggu belas kasihan negara-negara NATO untuk membawa pelanggaran HAM Israel ke PBB,” tandasnya.
Hal itu karena NATO memiliki standar ganda dalam menyikapi persoalan dunia. Dengan dengan pelanggaran HAM berat yang sering dilakukan Israel terhadap Palestina, sangat layak negara Yahudi tersebut mendapat hukuman dikeluarkan dari Majelis HAM PBB.
“Bahkan jika pelanggaran HAM terus berlanjut, maka negara OKI harusnya memberikan sanksi ekonomi terhadap Israel. Momentumnya sekarang negara-negara OKI mencari dukungan dunia untuk memberikan sanksi keras kepada Israel,” tegasnya.
Dia yakin, dunia internasional - terutama negara-negara pro Rusia - akan mendukung pemberian sanksi atas Israel.
