Kementerian Komunikasi dan Informatika masih terus melakukan patroli siber selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu dan 365 hari setahun.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. (Foto: Biro Humas Kementerian Kominfo)
“Patroli siber dilakukan nonstop. Memang harus, kalau tidak ruang siber kita hancur. Hoaks selalu ada dari dulu,” kata Menkominfo Johnny G. Plate saat menyampaikan perkembangan situasi terkini, di kawasan Widya Chandra, Jakarta, kemariin.
Oleh karena itu, dia mengimbau, agar masyarakat tidak menyebarkan foto maupun video lama. Yakni saat aksi demonstrasi yang telah berlalu.
“Sebab, segala bentuk konten apapun di ruang digital jika tidak relevan, maka tidak perlu disebarkan. Jangan memutilasi dokumen yang menciptakan dan memprovokasi. Karena hanya membuang energi,” ujarnya.
Terlebih, mahasiswa berdemo untuk menyampaikan atau menyalurkan aspirasi terkait dengan pembangunan negara dan jalannya pemerintahan. Sebaliknya, dia mengajak untuk untuk melakukan amplifikasi terkait dengan hal-hal yang mendukung peningkatan kualitas demokrasi nasional.
“Bukan sebaliknya, memberikan amplifikasi yang merusak tatanan kehidupan bernegara dan berbangsa. Kalau masih ada yang mengganggu tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, menjadi kewajiban penyelenggara negara untuk membersihkannya,” tandasnya.
Oleh karenanya, dia berharap aksi demonstrasi mahasiswa disampaikan secara tertib. Dengan gaya anak muda yang punya masa depan, tentu saja tetap menjaga etika dan tata krama,” tegasnya.
Sebab, dibutuhkan pilihan-pilihan diksi pada saat berada di mobil komando atau saat orasi. Sehingga, menunjukkan ciri bangsa yang berbudaya, calon intelektual nasional dan calon pemimpin masa depan.
