Pemerintah menghargai rencana aksi mahasiswa, yang merupakan bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat menyampaikan perkembangan situasi terkini di rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (10/4). (Foto: Biro Humas Kementerian Kominfo)
“Presiden Joko Widodo telah menegaskan, agar tidak lagi membicarakan yang berkaitan dengan penundaan pemilihan umum (pemilu) dan perpanjangan masa jabatan presiden,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Minggu (10/4).
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan perkembangan situasi terkini. Menurutnya, Jokowi juga telah menyampaikan hal itu di media sosial kepada masyarakat. Sehingga apabila masih ada tuntutan dari mahasiswa, maka perlu dikomunikasikan dengan baik.
“Soal penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden yang disampaikan kepada para menteri, sudah cukup jelas, dimengerti, dipahami betul oleh para menteri,” ujarnya. Selain itu, hal tersebut juga disampaikan Jokowi melalui media sosial kepada masyarakat.
Menko Polhukam Mahfud MD juga mengatakan, pemerintah sangat menghormati dan menjaga kebebasan pers, kebebasan berserikat dan kebebasan menyampaikan pendapat. “Demonstrasi adalah bagian dari keterbukaan ekspresi kebebasan tersebut,” tandasnya.
Menkominfo menambahkan, dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 5 April lalu, Jokowi memberikan dua arahan. Yakni agar jajaran Kabinet Indonesia Maju, fokus untuk memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
“Selain itu mengantisipasi dampak ekonomi perang Rusia-Ukraina. Presiden menyampaikan dan memerintahkan untuk fokus kepada pekerjaan yang mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang luar biasa sulit,” tegasnya.
Inflasi
Salah satu dampak potensial perang Rusia-Ukraina ke Indonesia berkaitan dengan ketersediaan bahan bakar minyak dan pangan. Sebelumnya, pandemi Covid-19 telah membuat banyak negara di dunia saat ini mengalami inflasi tinggi.
“Atau bahkan juga stagnasi atau dampak paling buruk dalam bidang perekonomian dengan situasi stagflasi. Amerika Serikat dalam 40 tahun terakhir baru kali ini terjadi inflasi sebesar 7,9 persen yang tidak pernah terjadi dalam 40 tahun,” tuturnya.
Sementara, Uni Eropa sekitar 7 persen, bahkan Argentina dan Turki hampir 50 persen atau pada kisaran 50 persen tingkat inflasi. Di Indonesia, lanjutnya, perekonomian masih cukup resilient.
“Dimana inflasi masih terkendali sesuai yang kita asumsikan dalam asumsi makro kita di kisaran 2 persen sampai 4 persen. Pada saat yang bersamaan, kata dia, pemerintah juga mempunyai agenda-agenda nasional,” jelasnya.
Salah satunya Presidensi G20 Indonesia. Bahkan, agenda tersebut membutuhkan perhatian bersama agar bisa berlangsung dengan sukses. Dia menambahkan, Presidensi atau keketuaan G20, bukan masalah yang gampang di situasi global yang juga sulit.
“Kita sama-sama tahu bagaimana tarik ulur kekuatan dunia yang mempengaruhi persiapan kita dan penyelenggaraan G20. Hal itu semua membutuhkan soliditas nasional, agar energi nasional terfokus dan terpusat,” tukasnya.