Pemrov DKI Jakarta Menerima Predikat A (Memuaskan)

SAKIP adalah integrasi penilaian yg terdiri dari perencanaan, penganggaran dan pelaporan kinerja yg selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.

"Sesuai target RPJMD Tahun 2017-2022, kami berkomitmen meningkatkan nilai SAKIP melalui perbaikan dari segi perencanaan, penganggaran dan pelaporan. Hasilnya tiap tahun nilai kita naik," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dikutip dari akun Instgram miliknya, Rabu (6/4/2022).

Berikut kenaikan dari tahun ke tahun:

2018: 71,04.
2019: 73,84.
2020: 74,41.
2021: 80,10 dg predikat A (memuaskan).

Selain SAKIP, nilai Indeks Reformasi Birokrasi Pemprov DKI Jakarta juga meningkat:

2017: 63,75.
2018: 70,92.
2019: 74,57.
2020: 76,54.
2021: 78,88.

"Ini adalah pertama kali dalam sejarah DKI Jakarta mendapat predikat A sejak SAKIP diberikan pada 2010 (saat itu nilai Jakarta 51,36). Sekarang di atas 80 dan mendapat predikat A," ujar Anies.

Anies mengatakan, bahwa pencapaian yang diraih hari ini berkat beberapa perbaikan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, diantaranya:

1. Memperbaiki penjabaran dan penerjemahan Indikator Kinerja dari level Kepala Daerah sampai level pengawas dan Subkoordinator.
2. Implementasi penuh performance based salary (tunjangan yang diperoleh berdasarkan performa dan capaian target).
3. Penggunaan Teknologi Informasi utk perencanaan, penganggaran dan pelaporan.
4. Mewujudkan pemerintahan yg berorientasi pada hasil.
5. Memasukkan unsur kolaborasi di dalam ukuran capaian kinerja, karena kita ingin membangun kota ini bukan hanya dilakukan pemerintah saja, tetapi seluruh komponen.

Untuk itu, lanjut Anies menambahkan, Pemprov DKI Jakarta akan terus melakukan peningkatan penilaian SAKIP. 

"Harapannya tahun depan Insya Allah kita mencapai predikat AA (memuaskan)," tutup Anies.