Pemerintah daerah yang daerahnya menjadi tujuan mudik, diminta bersiap mengantisipasi atau menerima adanya gelombang pemudik dari berbagai daerah.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Bagian Pemberitaan MPR RI)
“Sekaligus memastikan setiap pemudik wajib menerapkan protokol kesehatan. Baik di perjalanan maupun saat tiba di daerah tujuan mudik,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa (5/4).
Menurutnya, pelaksanaan mudik di tengah situasi transisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam memfasilitasi para pemudik. Terlebih, diperkirakan 79 juta orang akan melakukan mudik lebaran pada tahun ini.
“Karenanya, sikap disiplin tersebut penting dilakukan. Hal itu agar tidak terjadi kenaikan kasus usai libur Lebaran,” ujarnya.
Dia juga meminta pemda menyiagakan Satgas Covid-19 daerah dalam mengawasi mobilitas masyarakat. Sekaligus juga menegakkan disiplin prokes. Mengingat, mobilitas masyarakat saat ini tercatat lebih tinggi dibandingkan sebelum terjadinya pandemi.
“Sehingga, perlu benar-benar dipantau/diawasi dengan ketat. Kami juga meminta pemerintah - dalam hal ini Kementerian Perhubungan - bekerja sama dengan aparat keamanan, untuk mengantisipasi kepadatan mobilitas dan arus mudik saat periode Lebaran,” tandasnya.
Yakni dengan melakukan strategi serta rekayasa lalu lintas. Hal itu guna mencegah terjadinya kerumunan.
“Kami juga meminta komitmen pemerintah untuk segera memberlakukan ketetapan pembatasan dan membuat kebijakan yang akan mengatur pelaku perjalanan dalam negeri. Khususnya pada periode libur Lebaran, agar tidak terjadi lonjakan kasus pasca periode Lebaran,” tegasnya.
