Indonesia Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital Berbasis Data

Pemerintah mendorong optimalisasi potensi lanskap ekonomi digital global berbasis data sentris dalam sidang pertama Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi G20 Indonesia.

Indonesia Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital Berbasis Data

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat memimpin 1st Meeting DEWG yang berlangsung secara hibrida di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/3).

Wowsiap.com - Pemerintah mendorong optimalisasi potensi lanskap ekonomi digital global berbasis data sentris dalam sidang pertama Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi G20 Indonesia. Dimana hal itu menjadi dasar membangun kesepahaman bersama.

“Khususnya mengenai tata kelola dan optimalisasi ekonomi digital berbasis data,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam Konferensi Pers 1st Meeting DEWG yang berlangsung secara hibrida di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/3).

Menurutnya, hasil diskusi negara anggota G20 makin relevan dalam kehidupan di berbagai sektor digitalisasi. Selain itu juga mendorong tata kelola kehidupan baru yang lebih bersifat data sentris.

“Hasil pertemuan ini akan menjadi building block bagi berbagai macam isu digital. Pertemuan pertama ini merupakan bagian dari agenda kegiatan DEWG, yang akan berlangung sepanjang Presidensi G20 Indonesia,” ujarnya.

Dikatakan, pertemuan itu dapat menjadi acuan dalam memitigasi risiko dan menuai manfaat bagi perekonomian Indonesia. Relevansi data pada berbagai sektor dapat diamati melalui tingkat konektivitas global.

“Merujuk kepada jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan IP atau Internet Protocol, yang diprediksikan akan meningkat tiga kali lipat dari populasi global pada tahun 2023. Hal itu berdasarkan data dari Cisco pada tahun 2020 lalu,” tandasnya.

Pihaknya juga menyatakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi global, akibat intensifikasi pembuatan replikasi data global yang diprediksi akan meningkat. Yaitu sebesar 23 persen pada tahun 2020 sampai dengan tahun 2025.

“Potensi pada sektor ekonomi diperkirakan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 315,5 miliar dolar AS di tahun 2030. Sehingga, pemerintah RI berupaya  mengoptimalkan potensi ekonomi digital dengan mengangkat tiga isu prioritas dalam rangkaian pertemuan DEWG,” tegasnya.

Mendukung
Isu itu meliputi Connectivity and Post-COVID-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, dan Data Free-Flow with Trust and Cross-Border Data Flow. Pihaknya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung pelaksanaan rangkaian acara di dalam Presidensi G20 Indonesia.

“Hal itu guna menghasilkan deliverables yang konkret dan bermakna bagi ekonomi digital global. Mari bersama kita mengawal semangat Presidensi G20 Indonesia dalam menyongsong pemulihan yang inklusif dan berkelanjutan, Recover Together, Recover Stronger,” ucapnya

Adapun substansi diskusi pada pertemuan akan mendasari agenda pembahasan dalam pertemuan selanjutnya. Yaitu The 2nd Digital Economy Working Group Meeting, yang akan berlangsung di Yogyakarta tanggal 17 - 18 Mei 2022 mendatang.

“Secara garis besar, pertemuan ini melanjutkan secara intensif terkait isu prioritas DEWG G20 pada Kick Off Meeting pada tanggal 15 Maret lalu,” tukasnya. Dalam 1st Digital Economy Working Group, Menkominfo didampingi Chair DEWG sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba dan Alternate Chair Dedy Permadi.

Pertemuan pertama Digital Economy Working Group G20 secara hibrida diikuti delegasi negara anggota G20, serta empat Global Knowledge Partners DEWG. Yakni International Telecommunication Union (ITU), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

ekonomi digital global DEWG Presidensi G20