Aparat TNI-Polri diminta melakukan strategi yang tepat dan terukur untuk meredam dan menyelesaikan aksi teror kelompok separatis teroris bersenjata di Papua yang belum mereda.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Bagian Pemberitaan MPR RI)
“Dengan kerjasama aparat dan tokoh atau kepala adat, TNI-Polri dapat menyusun strategi yang tepat dalam meredam aksi teror hingga kekerasan di Papua,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Selasa (29/3).
Hal itu terkait dengan intensitas teror yang makin sering dilancarkan dalam dua bulan terakhir. Selain menyasar prajurit TNI-Polri, mereka juga menyasar pekerja proyek di Papua.
“Kami juga meminta komitmen aparat TNI-Polri untuk mempersempit ruang gerak mereka. Yakni dengan memperkuat operasi keamanan, khususnya di wilayah yang rawan terjadinya aksi terror,” ujarnya.
Hal ini guna meminimalisir aksi penyerangan oleh mereka. Selain itu untuk menciptakan situasi Papua yang aman dan kondusif. Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan keprihatinan sekaligus mengecam keras teror-teror yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa baik TNI, Polri, maupun masyarakat sipil.
“MPR juga meminta pemerintah untuk memberikan pengamanan ekstra. Sehingga tidak menimbulkan keresahan dan rasa tidak aman di masyarakat Papua,” tandasnya.
