Diperkirakan, mobilitas mudik tahun ini sangat tinggi, yakni mencapai 80 juta pemudik bahkan lebih.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Bagian Pemberitaan dan Media DPD RI)
“Sebab, sudah dua tahun masyarakat banyak yang tidak pulang kampung. Tentu saja mudik juga sangat berpotensi menjadi roda penggerak ekonomi,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Hal itu terkait dengan pernyataan pemerintah yang mengizinkan masyarakat untuk mudik. Namun dengan syarat telah melakukan suntik vaksin dua kali dan booster. LaNyalla mengatakan, Idul Fitri bisa menjadi momentum bagi kebangkitan ekonomi.
“Selain itu juga kebangkitan bersama dalam mewujudkan kehidupan yang kembali normal. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi masyarakat, untuk memulai kembali hidup normal dan bercengkrama dengan sanak keluarga di kampung halaman,” ujarnya
Kendati begitu, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap perlu melindungi diri dari segala kemungkinan yang terburuk terpapar Covid-19. Sebab, jangan sampai masyarakat lalai dan abai sehingga terpapar Covid-19.
“Yang pada akhirnya dapat menghambat aktivitas kita. Untuk itu, saya mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga diri dan tetap mengikuti cara hidup sehat serta menjalankan protokol kesehatan dengan baik,” tandasnya.
Dia juga mengungatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan untuk kebaikan bersama. Jangan sampai momentum bahagia Idul Fitri justru menjadi bencana bagi semua.
“Pemangku kepentingan diminta untuk segera menerbitkan petunjuk teknis penyelenggaraan mudik lebaran tahun 2022 agar menjadi pedoman bagi masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mempersiapkan diri,” tegasnya.
Khususnya hal apa saja yang perlu dipersiapkan. Namun dia mengingatkan, agar pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan mudik Idul Fitri jangan sampai memberatkan masyarakat.
