Tantangan ekonom makin sulit, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 lebih optimis.
Gubernur BI, Perry Warjiyo
Persisnya, BI mematok pertumbuhan ekonomi di kuartal III bisa mencapai 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Proyeksi ini lebih tinggi ketimbang realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022 yang mencapai 5,4 persen. Seiring dengan perbaikan ekonomi domestik yang terus berlanjut.
Dengan demikian ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh bias ke atas dalam proyeksi bank sentral pada rentang 4,5 persen sampai 5,3 persen (yoy).
"Berbagai indikator dini pada Juli 2022 dan hasil survei BI terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur terus membaik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI Bulan Agustus 2022 di Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor hingga bulan Juli 2022 tetap positif di tengah perlambatan perekonomian global, yang disertai dengan peningkatan risiko stagflasi dan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan.
Adapun pada kuartal II tahun ini, ia menyebutkan realisasi Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh melesat sebesar 5,44 persen (yoy) atau jauh lebih tinggi dari perkiraan dan capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (yoy).
"Tingginya pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga serta tetap tingginya kinerja ekspor," ucap dia.
Perry melanjutkan, perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha, terutama industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, serta perdagangan besar dan eceran.
Sementara secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh seluruh wilayah, terutama Jawa, Sumatera, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).