Sebanyak 1.716 pasien serangan jantung dengan syok kardiogenik terdaftar dalam penelitian ini, di mana 438 (26 persen) adalah wanita
Syok kardiogenik / ilustrasi serangan jantung pada wanita (Foto: ist/klikdokter)
Syok kardiogenik adalah kondisi yang mengancam jiwa di mana jantung tiba-tiba gagal memompa cukup darah untuk memasok organ tubuh dengan oksigen yang cukup.
Biasanya disebabkan oleh serangan jantung yang besar. Diperkirakan hingga 10 persen pasien dengan serangan jantung yang mempengaruhi area jantung yang luas juga mengalami syok kardiogenik.
Hanya setengah dari pasien yang mengalami syok kardiogenik akan bertahan.
Para peneliti dari Rumah Sakit Universitas Kopenhagen di Denmark menunjukkan bahwa proporsi wanita yang secara signifikan lebih rendah menerima dukungan sirkulasi mekanis (19 persen wanita versus 26 persen pria), prosedur invasif minimal atau pembedahan untuk memulihkan aliran darah ke arteri yang tersumbat (83 persen wanita berbanding 88 persen wanita), dan ventilasi mekanis (67 persen wanita versus 82 persen pria).
Wanita dengan demikian lebih kecil kemungkinannya dibandingkan pria untuk bertahan hidup dalam jangka pendek dan panjang. Pada 30 hari setelah kejadian jantung, hanya 38 persen wanita yang masih hidup dibandingkan dengan 50 persen pria.
Pada usia 8,5 tahun, 27 persen wanita masih hidup dibandingkan dengan 39 persen pria.
"Ada semakin banyak bukti bahwa wanita dengan masalah jantung akut lebih mungkin dibandingkan pria untuk memiliki gejala non-spesifik seperti sesak napas, mual, muntah, batuk, kelelahan, dan nyeri di punggung, rahang atau leher," kata Dr Sarah Holle dari universitas.
"Peningkatan pengakuan bahwa wanita mungkin memiliki gejala selain nyeri dada dapat meminimalkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan dan berpotensi meningkatkan prognosis," tambahnya.
Temuan ini dipresentasikan di ESC Acute Cardiovascular Care 2022, sebuah kongres ilmiah dari European Society of Cardiology (ESC).
Sebanyak 1.716 pasien serangan jantung dengan syok kardiogenik terdaftar dalam penelitian ini, di mana 438 (26 persen) adalah wanita. Usia rata-rata wanita adalah 71 tahun dibandingkan dengan 66 tahun untuk pria.
"Temuan ini menunjukkan bahwa kesadaran yang lebih besar di kalangan profesional kesehatan bahwa wanita mengalami serangan jantung dan dapat mengembangkan syok kardiogenik bisa menjadi langkah menuju manajemen dan hasil yang adil," kata Holle.