Perkembangan Sengketa yang Dilakukan Wanita Hindu untuk Berdoa di Masjid Gyanvapi

Melansir dna, keputusan pengadilan Varanasi akan didasarkan pada permohonan yang diajukan oleh sekelompok wanita Hindu yang meminta izin untuk berdoa kepada dewa dan dewa Hindu di dalam kompleks masjid Gyanvapi, yang diprotes keras oleh komunitas Muslim.

Lebih lanjut, komunitas Muslim dan administrasi masjid telah mengatakan bahwa properti masjid Gyanvapi dimiliki oleh dewan Wakaf, dan masalah tersebut tidak dapat disidangkan di depan pengadilan, dengan mengatakan bahwa hanya dewan Wakaf yang memiliki hak untuk memutuskan perselisihan ini.

Pembaruan teratas di deretan Masjid Gyanvapi

Pengadilan distrik Varanasi akan memberikan keputusannya dalam perintah hari ini, memutuskan apakah permohonan yang diajukan oleh wanita Hindu untuk berdoa di dalam masjid dapat diajukan ke pengadilan, atau apakah telah diajukan dengan alasan yang dapat dipertahankan.

Sebelumnya, Hakim Distrik Ajay Krishna Vishvesh telah mendengar argumen kedua belah pihak pada 24 Agustus dan telah memutuskan untuk membatalkan keputusan pengadilan, yang diharapkan akan diumumkan hari ini.

Laporan survei video Masjid Gyanvapi yang diajukan ke pengadilan pada 19 Mei 2022, menunjukkan ditemukannya sebuah struktur, yang diduga Shivling, di dalam kompleks masjid, memperkuat klaim pihak Hindu.

Terlepas dari klaim para pemohon Hindu tentang Shivling, otoritas masjid menyatakan bahwa bangunan itu adalah air mancur dan tidak ada yang lain.

Dalam salah satu sidang sebelumnya, pengacara yang mewakili komite masjid mengemukakan beberapa poin yang dibuat oleh pihak Hindu, sementara yang terakhir mengatakan bahwa mereka akan segera mempresentasikan laporan oleh Survei Arkeologi India (ASI) di pengadilan.

Sebelumnya, lima wanita telah mengajukan petisi ke pengadilan Varanasi untuk meminta izin untuk beribadah di Shringar Gauri Sthal di dalam kompleks Masjid Kashi Vishwanath-Gyanvapi, yang memicu perselisihan.