Sebagai dukungan dalam gelaran Mandalika Grand Prix of Indonesia MotoGP 2022, Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo , telah mengeluarkan persetujuan dan Izin Stasiun Radio (ISR) sebanyak kurang lebih 160 kanal frekuensi.
Direktur Jenderal Sumber Daya, Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail. (Foto: Biro Humas Kementerian Kominfo)
“Kanal itu digunakan untuk keperluan broadcasting, komunikasi pembalap, komunikasi penyelenggara dan reporter,” kata Dirjen SDPPI Ismail di Kantor Gubernur NTB, Lombok, Sabtu (19/3).
Hal itu disampaikannya jumpa pers mengenai dukungan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta frekuensi dalam penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022. Menurutnya, Kementerian Kominfo telah mengeluarkan surat rekomendasi penggunaan perangkat sementara.
“Yakni untuk perangkat-perangkat telekomunikasi yang menggunakan spektrum frekuensi radio yang dibawa dari luar Indonesia. Khususnya untuk keperluan event Grand Prix MotoGP 2022,” ujarnya.
Dengan topologi jaringan yang ada, diharapkan dapat menyediakan kapasitas mobile broadband dengan range 10-50 MBps dan fixed broadband 20-100 MBps. Kementerian Kominfo juga telah melakukan pengukuran kualitas layanan jaringan telekomunikasi.
“Hal itu dalam rangka persiapan pra musim MotoGP Mandalika dan Presidensi G20 di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika. Dalam pengukuran ini, diperoleh hasil yang cukup baik dengan tiga penyelenggara seluler dominan,” tandasnya.
Kolaborasi
Yaitu berada pada kisaran minimal 10 MBps dan maksimum 50 MBps. Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak kolaborasi semua pihak untuk menyukseskan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022.
“Mari kita terus perkuat kerja sama dan kolaborasi, demi sukseskan penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022. Tunjukkan Indonesia yang Terkoneksi: Makin Digital, Makin Maju,” tegasnya.
Sesuai surat dari Pemda NTB berkaitan dengan infrastruktur digital, dia menyatakan telah melakukan pemantauan terhadap infrastruktur telekomunkasi di NTB. Dimana terdapat 85 desa sinyal lemah yang teridentifikasi dari data yang disampaikan Pemda NTB.
“Kementerian Kominfo akan membangun infrastruktur telekomunikasi dan meningkatkan jangkauan serta kapasitas Base Transceiver Station (BTS). Dari 85 desa, terdapat 35 desa 3T yang akan dibangun oleh BAKTI Kementerian Kominfo,” jelasnya.
Kemudian, 27 desa akan dibangun dengan peningkatan jangkauan dan kapasitas BTS eksisting Telkomsel. Lalu 23 desa akan dibangun sebagai komitmen non 3T Telkomsel. Dikatakan, pembangunan dan peningkatan kapasitas itu dapat selesai awal kuartal ketiga tahun 2022.