Sekalipun Indonesia adalah eksportir minyak goreng, namun ternyata sangat rapuh.
Tangkapan layar Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. (Foto: Sakti)
“Yang mampu menentukan harga pasar adalah Malaysia. Kelangkaan minyak goreng yang terjadi, menunjukkan pemerintah gagal mengantisipasi fenomena global dan juga nasional,” kata Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.
Menurutnya, secara global Indonesia gagal mengantisipasi CPO yang sedang mengalami kenaikan. Secara nasional, pemerintah juga gagal mengantisipasi kemana larinya CPO.
“Apakah ke minyak goreng atau biodiesel? Hal semacam ini tidak terkontrol oleh pemerintah. Negara gagal untuk mengantisipasi kelangkaan bahan pokok, karena sangat bergantung pada impor,” ujarnya.
Fenomena kelangkaan dan mahalnya harga bahan pokok juga akan terus berulang dan menjadi fenomena yang abadi. Sebab, hal itu merupakan cerminan rapuhnya ketahanan pangan Indonesia.
“Di satu sisi, ketahanan pangan kita sangat rapuh, di sisi lain negara tidak berdaya melawan pasar. Ditambah dengan coba-coba mengintervensi pasar dengan cara melawan pasar,” jelasnya.
Rezim juga belum berhasil membuat ketahanan pangan yang sebenarnya. Dimana sejak Orde baru hingga sekarang, Indonesia gagal memasok pangan kepada masyarakat karena tidak berdaulat dalam komoditas pangan.
“Sampai detik ini juga sama sekali tidak ada daulat pangan, kecuali untuk beras yang kadang-kadang juga mengalami gonjang-ganjing. Ketidakberdaulatan pangan itu disebabkan karena Indonesia sangat bergantung pada impor bahan pangan,” ucapnya.
Akibatnya, Indonesia akan didikte oleh mekanisme pasar internasional. Selain itu, bahan pangan sehari-hari rakyat Indonesia sangat bergantung pada negara-negara maju. “Antara lain seperti kedelai dari Amerika Serikat, gandum Rusia dan daging sapi Australia,” paparnya.
Rakyat Indonesia suka makan tempe, daging dan roti, yang bahan bakunya 90 persen impor. Sehingga bila keran impor ditutup, maka Indonesia tidak akan mampu mengatasi kelangkaan pangan yang terjadi,” tukasnya.