Kelangkaan pangan seperti minyak goreng dan gula pasir, akan menimbulkan efek domino jika tak segera diselesaikan.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Biro Protokol, Humas dan Media DPD RI)
“Problematika pangan berdampak pada masalah lain seperti kesehatan, kekurangan gizi, kecerdasan, kinerja dan juga penurunan IPM. Jadi tidak tercukupinya pangan berdampak pada berbagai aspek dan ini sangat membahayakan,” kata Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, Minggu (13/3).
Menurutnya, lambannya penanganan terhadap stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, harus dijawab dengan kesungguhan kebijakan teknis. Yakni dari Badan Pangan Nasional, untuk memastikan distribusi pangan terjamin agar masyarakat tenang.
“Saat ini yang diperlukan masyarakat bukan hanya minyak goreng, tetapi hampir semua komoditi bahan pangan pokok yang mulai menghilang di pasaran. Selain itu, terjadi lonjakan harga yang tidak rasional,” ujarnya.
Dikatakan, hal tersebut akan menjadi bumerang bagi pemulihan ekonomi nasional. Sebab, akan banyak keluarga yang terdampak. Sementara pemerintah tidak lagi mengeluarkan bantuan sosial.
“Jadi, masyarakat kini kesulitan dalam me-manage pengeluaran sehari-hari. Karenanya, pemerintah jangan terus berwacana dalam menyelesaikan permasalahan kelangkaan pangan ini,” tandasnya.
Karena masalah pangan merupakan masalah pokok. Jangan sampai negara tidak hadir saat masyarakat kekurangan makan. Dia juga meminta pemerintah gerak cepat mengatasi hal tersebut.
“Agar stabilitas harga dapat ditekan dan masyarakat tak kekurangan kebutuhan bahan pangan. Saya minta segera putuskan solusinya dan gerak cepat mengatasinya. Kebutuhan masyarakat tak dapat dipenuhi hanya dengan wacana,” tegasnya.