Kegagalan Kendalikan Krisis Sosial Ancam Bangsa

Kegagalan mengendalikan krisis sosial akan mengantarkan pada fase berikutnya, yaitu krisis politik. Yang mana akan mengancam keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Kegagalan Kendalikan Krisis Sosial Ancam Bangsa

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat memberikan pembekalan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3). (Foto: Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI)

Wowsiap.com - Kegagalan mengendalikan krisis sosial akan mengantarkan pada fase berikutnya, yaitu krisis politik. Yang mana akan mengancam keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara. 

“Pada titik ini, kita menyadari bahwa ada hubungan kausalitas yang sangat erat antara stabilitas perekonomian dengan kondisi pertahanan dan keamanan negara,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3).

Hal itu disampaikannya saat memberikan pembekalan dalam Rapat Pimpinan TNI – Polri. Menurutnya, pandemi telah berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya mengantarkan pada jurang resesi.

“Pada tahap inilah kita memasuki fase krisis ekonomi. Dalam skala riil-nya, dampak resesi ekonomi terlihat dari meningkatnya pengangguran. Selain itu, turunnya pendapatan, meningkatnya angka kemiskinan, melebarnya angka ketimpangan, di samping banyaknya dunia usaha termasuk UMKM sebagai sentra ekonomi rakyat yang terpaksa gulung tikar,” ujarnya.

Jika tidak segera diatasi, kata dia, yang terjadi berikutnya adalah terjadinya krisis sosial. Bahkan di negara maju sekelas Amerika Serikat, melemahnya aktivitas perekonomian dan PHK massal telah menjadi sumbu bom waktu yang berujung pada kerusuhan massa dan penjarahan di berbagai negara bagian.

“Jika merujuk pada catatan sejarah, bangsa Indonesia pernah memiliki catatan kelam ketika krisis ekonomi berujung pada krisis sosial pada tahun 1998,” tandasnya. Dalam konteks inilah, semua pihak harus merasa bersyukur memiliki TNI dan Polri,” tandasnya.

Diapresiasi
Sehingga tidak sampai masuk pada krisis sosial dan krisis politik. Kiprah dan kontribusi TNI dan Polri dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dengan berbagai dampaknya, patut diapresiasi.

“Peran TNI dan Polri tidak hanya dirasakan melalui giat 'cipta kondisi', melainkan juga sebagai generator berbagai kebijakan penanggulangan pandemi. Di samping berbagai aksi solidaritas dan bantuan kemanusiaan,” tegasnya.

Baik yang dilakukan secara institusi kelembagaan, maupun secara pribadi dari personil-personil TNI dan Polri yang berjiwa patriot. Saat ini Indonesia sedang berada dalam tahap perputaran balik.

“Setelah kita mampu melewati masa-masa krusial, serta mampu mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik, secara bertahap mulai bangkit kembali membangun pemulihan ekonomi. Momentum ini perlu terus dijaga dan dikawal oleh seluruh elemen masyarakat,” ucapnya.

Dia optimis, dengan TNI dan Polri berjuang bersama-sama, Indonesia akan segera bangkit dan pulih kembali. Seperti diketahui, Dampak pandemi Covid-19 yang berskala global, membuat setiap negara berupaya sekuat tenaga menghindari krisis yang berkepanjangan.

Dimana pada fase pertama yang dihadapi adalah krisis kesehatan. Hingga akhir Februari kemarin, lebih dari 433 juta warga dunia dari 226 negara terpapar Covid-19 dan sekitar 6 juta jiwa diantaranya tidak terselamatkan.

krisis pandemi TNI Polri bangkit