Upaya TNI-Polri membantu program pemerintah mengawal Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan sosial akibat Pandemi Covid-19, terus didorong.
Ketua DPR RI Puan Maharani saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan TNI - Polri Tahun 2022 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3). (Foto: Biro Protokol dan Humas DPR RI)
“Rapat Pimpinan TNI-Polri yang sedang dilakukan saat ini, merupakan momentum yang tepat bagi TNI-Polri untuk dapat mengkonsolidasikan, memantapkan dan menyelaraskan berbagai upaya, kebijakan dan program dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3).
Hal tersebut disampaikannya saat memberi pembekalan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun Anggaran 2022. Menurutnya, TNI-Polri, sebagai alat negara, dapat ikut mengawal agenda pemulihan ekonomi nasional dan agenda reformasi struktural.
“Peran TNI dan Polri pada program pemulihan sosial dan ekonomi dampak pandemi sangat dibutuhkan. Peran tersebut adalah dengan menjaga situasi yang kondusif agar seluruh kebijakan negara berjalan efektif,” ujarnya.
Selain itu, agar masyarakat berada dalam situasi kehidupan sosial yang aman, tertib dan tenteram. TNI-Polri, dengan semangat bersama melawan pandemi, diharapkan dapat membawa persatuan erat antara pemimpin dan rakyat.
“Lalu rakyat dan pemimpinnya, serta memperkuat energi positif kerja bersama seluruh anak bangsa. Percepatan pemulihan ekonomi dan sosial disebut sangat ditentukan oleh kemampuan seluruh elemen dalam mengantisipasi penyebaran pandemi, memperkuat imunitas, adaptasi tata sosial ekonomi masyarakat yang baru, dan hidup dalam situasi ketidakpastian pandemi,” tandasnya.
Efektif
Sebagai alat negara yang sangat strategis, kata dia, TNI-Polri dinilai menjadi katalisator dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi dan sosial. Yaitu dengan menciptakan kondisi yang memungkinkan berbagai program pemulihan sosial dan ekonomi dapat berjalan efektif.
“Pembangunan nasional ke depan masih akan menghadapi berbagai tantangan. Kita menghadapi tantangan globalisasi budaya, informasi tidak terkendali/hoax, tergerusnya nilai-nilai luhur agama, nilai luhur budaya, toleransi, tergerusnya sopan santun, etika, bahkan mulai semakin dirasakan adanya ancaman terhadap keutuhan bangsa dan negara,” tegasnya.
Puan mengatakan, Indonesia pun juga dihadapkan pada ketidakpastian Pandemi Covid-19, beban berat dalam pemulihan sosial dan ekonomi, dan ruang fiskal APBN yang terbatas. Menghadapi perkembangan dan tantangan tersebut, maka dibutuhkan Kekuatan Nasional di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
“TNI-Polri memegang peran yang sangat strategis dalam ikut membangun kekuatan nasional tersebut. Yaitu dengan menciptakan situasi yang kondusif. Sehingga pembangunan di bidang sosial, ekonomi, budaya dan politik dapat dilaksanakan dengan efektif,” tuturnya.
Diharapkan, Rapim TNI-Polri dapat menghasilkan pemikiran yang konstruktif. “Dengan kerja bersama, gotong royong, TNI-Polri ikut menggelorakan energi positif yang dapat mempersatukan kekuatan kolektif rakyat membangun kemajuan Indonesia,” tegasnya.