Untuk mendukung pelaksanaan Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings ke-144 di Nusa Dua, Bali, DPR RI berkoordinasi dengan berbagai kementerian/Lembaga.
Ketua DPR RI Puan Maharani saat meninjau kesiapan penyelenggaraan IPU.. (Foto: Dok. Media DPR RI 1)
“Saya juga minta koordinasi lebih ketat dengan BNPB dan Satgas Covid-19 terkait pencegahan Covid. Khususnya mengenai fasilitas karantina, bila ada delegasi yang datang dan dari hasil tes PCR ternyata positif,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani.
Menurutnya, DPR RI menyiapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaan IPU ke-144. Untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, DPR pun menerapkan sistem bubble atau sistem gelembung untuk seluruh delegasi dan panitia selama kegiatan berlangsung.
“Sistem bubble adalah sistem koridor perjalanan yang bertujuan membatasi interaksi hanya dengan individu dalam gelembung tersebut. Sistem itu harus dilakukan dengan pengawasan ketat,” ujarnya.
Dia menegaskan, harus tetap disiplin menerapkan prokes. Semua diperiksa dan tidak akan membiarkan siapapun masuk ke lokasi acara tanpa identitas resmi dari panitia.
“Hospitality saat ini bukan lagi berarti layanan makanan berlimpah. Tapi hospitality yang memprioritaskan profesionalitas. Kita harus professional,” tandasnya.
Puan menjadikan pengalamannya menghadiri konferensi serupa beberapa waktu lalu sebagai pelajaran berharga. Hal itu agar Indonesia bisa menghadirkan pengalaman yang lebih baik lagi.
Forum parlemen dunia ini akan dihadiri lebih dari 1.200 delegasi terdiri dari para ketua parlemen, anggota parlemen dan pejabat sekretariat parlemen negara anggota IPU. Selain itu akan hadir pula pimpinan organisasi internasional, para ahli dan praktisi sebagai narasumber sesi, media dan stakeholder lainnya.
“Dengan menjadi tuan rumah IPU ke-144, DPR RI mengambil bagian dalam kepemimpinan global dalam penyelesaian isu-isu yang menjadi perhatian bersama. Masalah global harus diselesaikan bersama, dan penyelesaiannya memerlukan kepemimpinan global,” tegasnya.