Robot trading sudah menjadi keniscayaan yang sulit dihindarkan. Keberadaannya seringkali dipakai para investor, untuk memberikan panduan dalam melakukan investasi dan perdagangan.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI)
“Baik pada instrumen mata uang (foreign exchange/forex), komoditas, atau aset kripto. Daripada melarangnya, lebih baik dilakukan pembinaan. Sehingga dapat mendorong perkembangan perdagangan kripto, yang pada akhirnya juga bisa memberikan kontribusi besar kepada negara dalam bentuk pajak,” kata Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Sabtu (12/2).
Dikatakan, sebagai pimpinan MPR RI dirinya menerima banyak pengaduan sekaligus masukan dari berbagai kalangan. Khususnya terkait perkembangan pasar kripto di Indonesia.
“Pada intinya menyampaikan bahwa kripto maupun turunannya seperti robot trading, memiliki potensi investasi yang besar. Kita harus mencegah terjadinya dampak pada banyaknya investasi yang keluar (capital outflow),” ujarnya.
Karena pada hakikatnya, konsumen akan selalu mencari tempat yang nyaman. Dan sektor ekonomi digital ini tidak memiliki batas negara maupun bergantung pada mata uang resmi sebuah negara.
“Jika memperhatikan dinamika global, paper work para regulator bursa, inisiatif beberapa Bank Sentral di UE dan AS dan respon Pemerintah di berbagai negara, Indonesia tidak bisa menghindar untuk bursa kripto atau sejenis seperti robot trading. Untuk itu, pemerintah perlu mengambil momentum atas perkembangan ekonomi digital yang semakin sulit dibendung ini,” tandasnya.
Yakni dengan membangun ekosistem perdagangan baru, yang meliputi mekanisme perdagangan yang lebih baik. Selain itu juga penguatan perlindungan konsumen, literasi, pembentukan para profesi penunjang yang berkualitas, dan terutama perluasan potensi pada penerimaan pajak.
“Untuk itu, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan OJK kiranya duduk bersama untuk merumuskan framework kebijakan yang komprehensif. Hal itu demi kepastian hukum perekonomian di tengah masyarakat yang serba cepat, global dan digital ini,” tegasnya.