Pemanfaatan Ruang Digital Jadi Alternatif Pemulihan Pascapandemi Covid-19

Pemanfaatan ruang digital menjadi salah satu alternatif jawaban atas tantangan pemulihan pascapandemi Covid-19.

Pemanfaatan Ruang Digital Jadi Alternatif Pemulihan Pascapandemi Covid-19

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi. (Foto: Biro Humas Kementerian Kominfo)

Wowsiap.com - Pemanfaatan ruang digital menjadi salah satu alternatif jawaban atas tantangan pemulihan pascapandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah melakukan percepatan pembangunan konektivitas digital, sebagai salah upaya meningkatkan perekonomian nasional.

“Pengalaman Indoenesia dalam membangun infrastruktur digital sekaligus pemanfaatan ruang digital secara positif dan produktif, menjadi salah satu pembahasan dalam Forum Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G-20 Indonesia Tahun 2022,” kata Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi.

Menurutnya, ruang digital bisa menjadi salah satu jawaban untuk pemulihan pascapandemi Covid-19. Co-Chair Digital Economy Working Group G20 itu menyatakan, selama pandemi terjadi pertumbuhan positif sektor informasi dan komunikasi. 

“Sektor informasi dan komunikasi yang menjadi tulang punggung sektor digital, menjadi satu satunya sektor yang masih tumbuh positif selama tiga quartal berturut-turut di tahun 2020. Sementara, sektor lain mengalami perlambatan,” ujarnya.

Dimana ada pertumbuhan 10,58 persen pada waktu itu year on year dan itu terus tumbuh sampai sekarang. Ini menandakan bahwa ruang digital bisa menjadi salah satu jawaban untuk pemulihan pascapandemi Covid-19.

“Pemerintah Indonesia berupaya memanfaatkan peluang itu dengan melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital yang inklusif. Hal itu untuk mengatasi kesenjangan digital di masyarakat,” tandasnya.

Dia menambahkan, inklusifitas untuk memperkecil kesenjangan di masyarakat tidak hanya soal perluasan akses internet saja, tetapi juga manusianya. Karena, kesenjangan tidak hanya soal daerah yang ada internet dan yang tidak ada internet.

“Akan tetapi juga soal orang yang sudah punya internet bisa menggunakan secara positif atau tidak, bisa menggunakan secara produktif atau tidak,” tegasnya.

Belum Tersentuh
Dikatakan, pemerintah terus memperluas dan mempercepat ketersediaan dan pemerataan akses internet di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, di Indonesia masih ada wilayah yang belum tersentuh akses internet 4G.

“Oleh karena itu, Kementerian Kominfo bersama operator seluler mempercepat pembangunan infrastruktur digital. Dari 83.218 desa dan kelurahan, masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum ada akses internet 4G,” tuturtnya.

Pihaknya juga mengidentifikasi dari 500.000 lebih pusat layanan publik, masih ada 150.000 titik layanan publik yang belum ada akses internet memadai. Selain fokus terhadap pembangunan akses telekomunikasi melalui Base Transceiver Station di 12.548 desa dan kelurahan, Kementerian Kominfo juga menyiapkan akses internet cepat melalui pemanfaatan satelit multifungsi.

“Hal itu untuk menyediakan akses bagi 150.000 titik layanan publik. Kita berharap satelit SATRIA I kita segera meluncur pada quartal III atau IV tahun 2023 dengan kapasitas 150 Gigabyte per second, bisa memenuhi kebutuhan untuk pusat layanan publik di 150.000 titik. Misalkan sekolah, pesantren, kantor kelurahan, serta kantor kepolisian,” tukasnya.

digital konektivitas infrastruktur publik Kominfo