Pemanfaatan Teknologi Digital Telah Menjadi Keniscayaan 

Isu konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi Covid-19, menjadi salah satu isu prioritas Digital Economy Working Group (DEWG).

Pemanfaatan Teknologi Digital Telah Menjadi Keniscayaan 

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba. (Foto: Biro Humas Kementerian Kominfo)

Wowsiap.com - Isu konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi Covid-19, menjadi salah satu isu prioritas Digital Economy Working Group (DEWG). Karenanya, DEWG akan menekankan pembahasan prinsip-prinsip inklusivitas, pemberdayaan dan keberlanjutan dalam pemanfaatan teknologi digital.

“Pembahasan isu konektivitas digital dan pemulihan pascapandemi Covid-19, dilatari kondisi terkini. Dimana kehadiran dan pemanfaatan teknologi digital, telah menjadi sebuah keniscayaan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba. 

Menurutnya, tidak hanya menyoal pembangunan, tetapi lebih kepada lingkungan sosial dan aktivitas masyarakat sehari-hari. Sejalan dengan agenda Presidensi G20 Indonesia, maka Kementerian Kominfo akan memberikan penekanan pada aspek infrastruktur, sumber daya manusia dan ekosistem digital.

“Yakni dengan prinsip inklusivitas, memberdayakan, dan berkelanjutan. Prinsip inklusivitas, memberdayakan dan berkelanjutan, akan dibahas dari dua aspek. Yaitu pemanfaatan teknologi digital dan keterkaitannya dengan sektor strategis,” ujarnya. 
 
Mira yang juga Chair DEWG Presidensi G20 Indonesia mengatakan, pandemi menegaskan kembali urgensi kehadiran dan pemanfaatan teknologi digital. Saat mobilitas dan aktivitas fisik dibatasi, maka harus bermigrasi ke ruang digital untuk bertahan dan berkembang.

“Ternyata ada kelompok adaptif yang bisa langsung memanfaatkan teknologi digital, dapat mengakses dan memanfaatkan. Namun, ada juga yang belum memiliki kesempatan ataupun akses ke layanan digital,” tandasnya.

Dia menambahkan, kesenjangan akses juga menjadi perhatian khusus Indonesia dalam mengangkat konektivitas dan pandemi dalam pembahasan DEWG. Hal itu supaya Indonesia dan komunitas global dapat memperkecil kesenjangan akses teknologi digital.

“Kita ingin melihat apa yang disebut dengan kesenjangan. Tidak saja terkait dengan keberadaan infrastruktur, tidak hanya masalah spasial. Ada daerah yang komersial, ada daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), yang harus disediakan infrastruktur digital secara khusus,” tegasnya. 

Rentan
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo sebagai pengampu DEWG akan memimpin pembahasan layanan digital yang memperjuangkan kesetaraan dan inklusivitas untuk kelompok rentan. Termasuk di antaranya adalah anak-anak. 

“Dengan adanya sekolah online, anak-anak selalu bersinggungan dengan teknologi digital. Mereka juga menggunakan internet untuk mencari bahan mengerjakan tugas sekolah,” tuturnya.

Akan tetapi, konten yang ada di internet tidak seluruhnya aman bagi mereka. Oleh karena itu, prinsip inklusivitas juga termasuk memastikan keamanan ruang digital (online safety) bagi anak-anak dalam penggunaan teknologi. 

Dalam kesempatan itu, dia mengatakan bahwa ada dinamika sektor strategis yang terus memanfaatkan teknologi digital selama pandemi Covid-19. Sehingga, setiap pengampu kepentingan dalam sektor tersebut akan dilibatkan dalam pembicaraan Forum DEWG Presidensi G20 Indonesia 2022. 

“Misalnya, aktor yang paling terdampak pandemi yaitu UMKM. Mereka bisa tumbuh dan berkembang di era pandemi dengan bermigrasi ke platform digital. Bisa dilihat bahwa bentuk pemanfaatan teknologi digital ini sangat beragam dan sepatutnya dapat dimanfaatkan banyak pihak,” tukasnya.

digital konektivitas teknologi pandemi Kominfo DEWG