Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan bahwa pers mempunyai peranan penting untuk melawan hoax di tengah masyarakat. Dimana kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan media massa, dapat melawan berita bohong.
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto: Biro Protokol dan Humas DPR RI)
“Banjir informasi tak terkendali atau infodemi telah menyebar ke ruang-ruang publik lewat berbagai platform digital. Akibatnya, masyarakat banyak terpapar hoax,” katanya, Rabu (9/1). Salah satunya adalah hoax tentang vaksin.
Menurutnya, media massa mempunyai tugas penting untuk meluruskan mis-informasi dan hoax. Dia menambahkan, tantangan pekerja jurnalistik saat ini adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat.
“Jurnalisme harus hadir sebagai lembaga clearing house untuk memverifikasi isu-isu yang beredar di masyarakat. Saya mengapresiasi media massa yang telah melakukan verifikasi lewat fact-cheking, untuk meluruskan berita-berita bohong, terutama dalam penanganan Covid-19 dan vaksinasi,” ujarnya.
Dia berharap, pers tidak melupakan kewajibannya untuk mengedukasi masyarakat. Apalagi pers merupakan pilar keempat dalam demokrasi. Dia juga berharap fungsi pers untuk mendidik masyarakat dengan meluruskan isu-isu hoax, berjalan dalam bidang lainnya.
“Sehingga dapat mencegah infodemi lainnya. Pers harus senantiasa berpegang teguh terhadap kewajibannya untuk mengedepankan kepentingan umum. Oleh karena itu, para pekerja pers menjunjung tinggi asas pemenuhan hak masyarakat untuk mendapat informasi yang akurat, jujur dan berimbang,” tandasnya.
Karenanya, dia memberikan apresiasi kepada seluruh pekerja media massa, yang terus setia dan tak kenal lelah mengawal kehidupan demokrasi di Indonesia. Dia juga menegaskan komitmennya dalam mendukung kebebasan pers.
“Kebebasan pers adalah hak yang diberikan oleh konstitusi. Namun kebebasan pers harus tetap dibarengi dengan rasa tanggung jawab, profesional dan tetap menjunjung tinggi kode etik jurnalistik,” tegasnya.
